![](https://fun-eastern.com/wp-content/uploads/2025/02/polisi-gelar-rekonstruksi-kasus-pelecehan-seksual-agus-difabel-besok_285738a-1024x575.jpg)
Jakarta, CNN Indonesia –
Investigasi kejahatan West Nus Tenggara (NTB) merekonstruksi kasus -kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh orang -orang dengan alias Tunadaksa Agus.
Kepala Hubungan Kepolisian Regional NTB, Mohammad Holid, mengatakan bahwa rekonstruksi kasus tersebut harus dilakukan besok pada hari Rabu (11/12). Dia mengatakan bahwa penyelidik juga akan memperkenalkan Agus sebagai tersangka dalam kasus ini.
“Kasus yang direncanakan direncanakan besok, informasi dari penyelidik. Untuk tersangka, jika dia memiliki korban,” katanya kepada wartawan pada hari Selasa (10/12).
Holid menjelaskan bahwa proses investigasi dibuka kembali untuk menyelesaikan kasus kasus sesuai dengan jaksa penuntut (JPU).
“Karena ansambel ini harus diisi, jaksa penuntut juga meminta rekonstruksi tersangka, kami akan menyiapkan rekonstruksi,” katanya.
Namun, Holid mengakui bahwa dia masih tidak tahu persis di mana rekonstruksi dilakukan. Termasuk masalah dugaan keberadaan cara penganiayaan baru oleh Agus.
“Saya hanya ingin setuju dengan para penyelidik tentang lokasinya di mana saja. Pertama, di mana, yang kedua,” katanya.
Sebelumnya, direktur Komisaris untuk Investigasi Kriminal Polisi Regional NTB Syarif Hudeat mengatakan bahwa para korban pelecehan seksual telah meningkat menjadi 15 orang.
Jumlah korban adalah data terbaru yang diterima oleh polisi dari NTB Commission for Disability (KDD). Awalnya, para korban diberi nomor oleh 13 orang.
“Faktanya, ada dua (korban lain) yang kami minta BA (protokol investigasi), salah satunya benar -benar seorang anak. Namun, kami mempelajari laporan pertama bahwa ada lima (korban), termasuk para korban itu sendiri (para korban sendiri (reporter), ”kata Serf, Senin (9/12).
Agus sendiri kembali ke ujian pada hari Senin sebagai seorang penyelidik yang mencurigakan di bidang pemuda, anak -anak dan wanita, departemen kepolisian umum dari penyelidikan kriminal Polisi Regional Barat NUS -Telegarsk.
Serif menjamin bahwa tersangka telah menjelajahi dengan seorang pengacara. Ujian berlangsung dari Senin pagi dan berlanjut sore ini.
“Mengingat bahwa seorang pengacara (pengacara hukum) adalah baru, kami telah menerima bantuan dari pengacara baru. Oleh karena itu, ujian belum selesai, masih berfungsi,” katanya.
Selama tes, SERIF menjamin bahwa polisi masih memperhatikan pemenuhan tersangka penyandang cacat.
Mengenai status penahanan tersangka yang berada di posisi tahanan, Serif mengatakan bahwa partainya belum direncanakan untuk dikonversi menjadi pusat retensi.
“Faktanya, penentuan tahanan rumah ini adalah bagian dari perhatian kami terhadap hak -hak tersangka, karena dalam hal penahanan dalam konten investigasi bagi para penyandang cacat, dengan siapa kami belum terpenuhi, kami telah memperluas status tersebut tahanan dalam 40 hari dalam 40 hari, “katanya. (TFQ/ISN)