
Jakarta, CNN Indonesia –
Presiden Presiden Indonesia tidak menyerah pada beras, jagung, jagung, jagung, garam hingga tahun 2025.
Indonesia menemukan bahwa ia menerima laporan dari Menteri Pertambangan.
“Karena dia datang ke menteri saya pada tahun 2025,” tidak ada jagung “dengan jagung, Selasa, Selasa (12/22/22/22) Selasa.
Setelah premi ditentukan dari kebijakan impor yang ditentukan, implementasi politik.
Dia mengatakan dia lebih cepat dari empat tahun dalam empat tahun.
Jadi, dari hari ketiga, lebih cepat dari target target.
Menurutnya, kebijakan ini memberikan hasil cepat sebagai tujuan dan ketekunan yang baik, lingkungan dan orang -orang.
Selain itu, semua karyawan meminta Anda untuk mendapat manfaat dari negara dan komunitas umum.
Sebelumnya, menteri Zelkfillie dari koordinator makanan, Targian Tiger, ditujukan untuk makanan pada tahun 2028 dan 2027.
Menurutnya, Presiden Presiden Presiden sebagai Konferensi Tingkat Tinggi G20 dan Tingkat Kerjasama Asia dan Pasifik (APPEU).
Kami memiliki 2028. Presiden Presiden Presiden (dalam). Kemarin G20, Jakarta Tengah, Kamis (11/20).
Pemerintah mengatakan itu sekitar dua tahun untuk mengikuti tujuan. Oleh karena itu, ia harus mempercepat kebijakan manajemen kebijakan.
“Tahun berikutnya mereka seminggu, jadi mereka punya dua tahun. Jadi kamu harus bekerja keras.”
Pemerintah memantau beberapa pemilihan permukiman sebagai bagian dari kapasitas pangan. Pertama -tama, peraturan presiden, kedokteran presiden sebelum Kementerian Pertanian, Kementerian Pertanian.
Selain lebih banyak pengorbanan makanan cepat saji, pemerintah berencana untuk pindah ke badan netral yang dipimpin oleh presiden. Artinya, Bullo juga tidak berlaku untuk membeli bisnis. Ada juga koordinator koordinator yang dipimpin oleh koordinator koordinator sebagai Badan Makanan Nasional dan Badan Pertemuan Nasional.
Beras hingga 2025 Nasi untuk mempercepat malam, lebih banyak nasi yang tidak dibedakan.
“Kami tidak memperhitungkan tahun lalu. Sistem ini sulit untuk dikerjakan”, “sistem ini”
(MNF / PT)