![](https://fun-eastern.com/wp-content/uploads/2025/02/masyarakat-stop-beli-motor-listrik-stok-menumpuk-di-dealer_3f2636b-1024x577.jpg)
Jakarta, CNN Indonesia –
Presiden Asosiasi Indonesia Motor Elektrik (Aismoli) Bodi Cytydi mengungkapkan bahwa masyarakat berhenti membeli sepeda motor listrik, menghasilkan tumpukan dealer saham.
Menurut Buddy, harga antara kondisi ekonomi saat ini masih dianggap lebih, mana konsumen memutuskan untuk menunda pembelian sambil menunggu klarifikasi subsidi dari pemerintah.
CNBC Indonesia mengutip: “Ketika orang berhenti membeli subsidi untuk menunggu subsidi, banyak [saham] karena orang berhenti membeli untuk otorisasi bersubsidi.”
Mayat itu menjelaskan bahwa pasar motor listrik saat ini tergantung pada subsidi resmi. Data Ecoli menunjukkan bahwa penjualan sepeda motor listrik berkurang secara signifikan setelah subsidi dan kekuatan pembelian orang yang lemah.
“Jika kita melihat bahwa kekuatan membeli orang juga menurun,” katanya.
Tahun lalu, pemerintah memberikan subsidi untuk setiap pembelian baru sepeda motor listrik. Namun, belum pasti apakah otorisasi akan berlanjut.
Usmanolo menyelenggarakan pertemuan di Kementerian Koordinasi untuk Kantor Kantor Ekonomi untuk membahas subsidi dengan pemerintah, tetapi tidak ada keputusan akhir yang dibuat.
Perwakilan Ruda Salahuddin, Wakil Ruda Salahuddin untuk Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan dan Prosta Kementerian Ekonomi, menyatakan bahwa subsidi untuk subsidi masih menunggu aturan dan peraturan baru dari Kementerian Keuangan.
“Kami masih menggunakan RP, 7 juta untuk dua putaran saat ini, jadi kami berharap aturan baru masih akan dikutip,” kata Rudy.
Dengan mengacu pada data pada sistem informasi untuk pembelian dua kendaraan bermotor listrik (Cespera) dengan dua roda (cesper), jumlah subsidi untuk motor listrik yang akan dibagi menjadi 62.541 unit tahun lalu.
Sementara itu, jumlah subsidi untuk motor listrik lebih tinggi dari akuisisi 2023 sebagai 11.532 unit.
(DMI/DMI)