![](https://fun-eastern.com/wp-content/uploads/2025/02/mengandung-pewarna-kuning-thailand-kubur-65-ton-durian_076cbca-1024x577.jpg)
Jakarta, putra Indonesia –
Thailand mengubur 64,7 ton durian setelah Cina meninggalkannya karena dia terkontaminasi dengan kuning, menurut Kementerian Pertanian Thailand.
Direktur -Jenderal Kementerian Pertanian, Rappat Shantrivong, mengatakan bahwa partainya memeriksa sampel yang ditolak dengan durian dan mengkonfirmasi bahwa buah -buahan itu tercemar oleh Yellow 2 (BY2) besar, zat yang ditunjuk oleh Cina sebagai alasan penolakan.
BY2 adalah pewarna yang baru -baru ini menjadi sorotan, karena secara artifisial digunakan untuk meningkatkan kuning pada durian, terutama untuk tujuan keausan. Diasumsikan bahwa beberapa eksportir menyerap durian dalam warna ini sehingga terlihat lebih menarik.
Mengutip The Straits Times, Rappat mengatakan bahwa durian yang tercemar itu dimakamkan oleh petugas di pelabuhan di Dalama, Limi Chabang dan di pos perbatasan Aranapratite.
Sebagai langkah yang menentukan, Thailand juga menghentikan izin ekspor dari 26 pemasok durian yang terkait dengan pengiriman yang terkontaminasi.
Kementerian Pertanian Thailand juga akan melanjutkan rekomendasi untuk ekspor durian untuk mencegah peristiwa tersebut di masa depan, merujuk pada VN Express.
Deteksi pewarnaan ini memaksa Cina untuk menerapkan tes laboratorium wajib untuk semua impor durian, termasuk Vietnam.
Hanya laboratorium yang disetujui oleh China yang dapat melakukan tes ini. Namun, pengakuan Laboratorium Uji Vietnam dari Tiongkok ditunda, yang menyebabkan banyak pasokan pada bulan Januari.
Hanya pada akhir bulan lalu China akhirnya menyetujui daftar sembilan laboratorium untuk tes obat bius. Akibatnya, banyak perusahaan tidak dapat menguji produk mereka tepat waktu.
Vietnam saat ini sedang bernegosiasi dengan Cina untuk memperluas daftar laboratorium yang disetujui sehingga proses bea cukai didenda.
Tahun lalu, China menetapkan impor Durian untuk $ 6,99 miliar, dengan 57 persen Thailand, dan kemudian Vietnam dengan pangsa pasar adalah 41,5 persen.
(TI)