![](https://fun-eastern.com/wp-content/uploads/2025/02/tiktoker-malaysia-minta-maaf-usai-bikin-hoaks-hilang-di-hutan-bandung_7cbd8a6-1024x576.jpg)
Jakarta, CNN Indonesia –
Isi pencipta Malaysia meminta maaf setelah mengganggu film tentang temannya yang hilang di Bandong Jungle, Jawa Barat.
Tiktoker mengejutkan penduduk Bandung dengan film. Isi teman yang hilang itu dibangun pada hari Minggu (2/2), sekitar pukul 19:00 di Bukit Empah Garut Rt 05, RW 09, Desa Cisurupan, daerah Ciburu, Kota Bandung.
Banyak kutu Malaysia hidup dalam sebuah acara yang disebut “Mysteria Horror” atau Mitos. Mereka termasuk Tiktoker dengan Amnazhan, Beernamatvofficial dan Lobakmerahmy akun dengan “pengaruh Malaysia hilang di hutan bandong setelah konten supernatural”.
Tiktokir dari Malaysia melaporkan bahwa isi pencipta Malaysia bernama Eykaa hilang di Bandong saat merekam video. Bahkan, itu hanya kebohongan kebohongan.
Tiga Malaysia Tiktoker, Aras bin Abdullah. Aras dan Arash meminta maaf dan berjanji untuk tidak melakukan hal yang sama.
“Assalamulaikum warohmatullohohihiwabarokaatuh. Saya adalah Aras Bin Abdullah dan Amar Neshhan sebagai YouTube Malaysia (Nzahan) dan I Tiktokoker Tiktor Malaysia (ARAS), saya ingin meminta maaf atas apa yang kami butuhkan, saya ingin meminta maaf atas apa yang kami butuhkan. Untuk mengulangi, itu saja, saya ingin meminta maaf atas apa yang kami butuhkan, kami tidak berjanji untuk mengulangi, saya ingin Anda mengulangi lagi.
Sementara itu, Presiden Panyilukan Cornea juga menyatakan bahwa konten video Tiktoker Malaysia adalah tentang teman -temannya yang hilang di hutan kait bandong.
“Ini adalah berita palsu, videonya dibuat untuk keuntungannya sendiri,” kata Cornia, yang dipanggil telepon.
Dia juga menekankan bahwa Malaysia telah membuat film yang direkam atau tinggal di Bandong tanpa izin polisi.
“Ini tidak dilaporkan ke kantor polisi Panyileukan dan kegiatan itu tanpa rekomendasi dari Penyililukan dan kantor polisi Bandung,” katanya.
Kurnia menambahkan: Pencipta Malaysia meminta maaf karena membuat film dan menulis di atas kertas dan stempel.
“Malaysia sekarang,” katanya. (WIW)