![](https://fun-eastern.com/wp-content/uploads/2025/02/menteri-pppa-usul-tugas-sekolah-tak-lewat-gadget_68c5ea9-1024x577.jpg)
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Power and Child Protection (PPPA) merekomendasikan Arifatul Core F. AU bahwa guru tidak akan lagi memberikan pekerjaan sekolah kepada siswa, tetapi dengan tangan.
“Jika kami merekomendasikan kepada Menteri Pendidikan,” Profesor Profesor merekomendasikan untuk menugaskan sekolah untuk anak -anak di gadget, “kata Arifatul di presiden Presiden Jakarta Selasa (1/14).
Arifatul mengatakan bahwa guru sekarang memberikan banyak tugas untuk siswa dari berita pendek WhatsApp. Oleh karena itu, tidak ada lagi buku komunikasi antara guru dan orang tua dalam kaitannya dengan pengembangan siswa.
“Jadi ini sedang mencoba, ini ada di banyak kementerian yang relevan. Kami berharap kami dapat memberikan solusi yang lebih baik,” katanya.
Di sisi lain, Arifatul mendukung program kontrol media sosial yang direncanakan untuk anak -anak. Menurutnya, rencana kebijakan dikoordinasikan dengan Antegunian.
“Tetapi harus dipelajari. Pemerintah harus melakukan apa yang dilakukan Australia. Ini adalah perdebatan dan kami berharap akan ada kabar baik,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Mutya bermaksud untuk membuat aturan baru tentang penggunaan media sosial. Aturan penggunaan media sosial digunakan di banyak negara untuk melindungi anak -anak.
Menurut Mutya, ada kemungkinan bahwa pemerintah awalnya akan menyiapkan rancangan peraturan pemerintah karena memeriksa aturan yang kuat untuk melindungi anak -anak di tempat digital.
Mutya mengatakan kepada tempat Istana Jakarta pada hari Senin, “bahwa kami pertama kali belajar, tetapi pada prinsipnya, pemerintah menerbitkan peraturan pemerintah sebelumnya [batas usia untuk menggunakan media sosial].”