![](https://fun-eastern.com/wp-content/uploads/2025/02/pengacara-keluarga-gamma-pertimbangkan-laporkan-kapolres-ke-propam_ad7f940-1024x577.jpg)
Jakarta, CNN Indonesia –
Semarang adalah korban karir Gamma Rizkynata Oktafandy (17) terlambat, menimbang pengumuman keluarga Irwan Anwar, konsultan polisi Semarang, untuk membuat propam põrri.
Itu diteruskan oleh Asosiasi Keluarga Gamma Zainal Abidin Alias Lightning ke Java Central Communication di Semarang, Rabu (12/17) jurnalis.
Zainal mengatakan bahwa keluarga korban meminta polisi untuk menggunakan peran Iwan Semarang dari posisi kepala polisi. Diduga bahwa mereka berpikir bahwa kepala polisi Semarang yang meliput fakta -fakta dari kasus penembakan gamma.
Lightning mengklaim bahwa ia menulis tentang edisi umum ini Listyo Sigit Prabowo. Dia mengatakan bahwa belum ada tanggapan terhadap surat Kepala Eksekutif Kepolisian Nasional hingga saat ini.
“Jika Kepala Eksekutif Kepolisian Nasional belum menerima tanggapan minggu ini, kami bermaksud untuk memberi tahu Departemen Kepolisian Markas Besar Polisi segera. Kami telah berkoordinasi dengan keluarga korban,” kata Zainal.
Dia mengklaim bahwa dia akan terus mengoordinasikan keluarga untuk melaporkan tuntutan Irwan dari markas polisi nasional.
Menurutnya, keluarga itu tidak mengambil pernyataan yang tulus oleh Irwan, yang datang ke keluarga, dan mengatakan bahwa Gamma ditembak karena dia menyerang obat -obatan polisi Semarang Satres Aipda Robig Zasidini.
“Sampai pagi hari, keluarga bertanya padaku,” Mas Lightning, jangan longgar, pastikan kepala polisi Semarang. “
Dia juga meminta Listyo Sigit polisi utama untuk melakukan penilaian massal di badan kepolisian. Dia meminta bahwa tidak ada lagi fakta dengan kasus penembakan gamma.
“Jadi tolong bantu Kepala Polisi Nasional jika Anda ingin lembaga itu baik, bersih, jangan menutupi tempat tidur mereka.
Secara terpisah, manajer hubungan masyarakat di Kepala Kepala Polisi Regional Java, Artento, mengatakan bahwa penyelidik Irwan dan Semarang Polrestabes secara profesional.
“(Persyaratan Capolrestabes berubah bagaimana?)
Artonto mengatakan bahwa tugas Irwan dan Semarang Polrrebest dari kejahatan muda dikutip dengan baik dalam kasus penembakan gamma.
“Dia melanjutkan (Irwan) dengan tugasnya, dia terus menyelidiki kasus kejahatan.
Semarang berlangsung pada hari Minggu (11/10) pada hari Minggu pagi (11/24) di kuil Jalan Penatara. Ada sekitar tiga siswa kejuruan di peluru, Gamma, yang meninggal karena luka pinggang yang menabrak peluru di dada dan terpapar ke tangan kiri.
Sebelumnya, Semarang Polretabes mengatakan bahwa Irwan mengatakan bahwa Robig AIPDA telah meraih kemenangan karena ia melanggar dampak korban, di mana polisi menyerang polisi.
Namun, menurut penyelidikan pemuliaan dan kore polisi daerah pusat, insiden penembakan itu tidak pecah.
Keluarga Gamma juga menyangkal bahwa dugaan korban dengan gangster atau ciptaan, seperti yang diklaim oleh polisi Semarang.
Pada pertemuan dengan Komisi III, Iwan mengatakan dia telah meminta maaf kepada keluarga Gamma, dengan komunitas Semarang dan siap untuk dievaluasi.
“Kali ini, kami mohon maaf kepada Brigadir R Bossina dengan penduduk seluruh komunitas, terutama Semarang, terutama dengan almarhum keluarga Ananda Gamma,” kata pertemuan Irwand dengan Dewan Perwakilan Rakyat III, Jakarta, Selasa (3/12) .
“Saya bersedia mengambil tanggung jawab, saya siap untuk mengevaluasi, terlepas dari bahasa saya siap untuk menerima konsekuensi dari acara ini,” lanjutnya.
Baca berita lengkapnya di sini.
(Staf/Bayi)