![](https://fun-eastern.com/wp-content/uploads/2025/02/pengamat-ungkap-100-hari-budi-arie-jadi-menkop-digitalisasi-dan-sdm_59e786c-1024x576.jpg)
Jakarta, CNN Indonesia –
Sejak ia ditunjuk sebagai menteri koperasi, Budi Arie telah membawa sejumlah program strategis untuk mengatasi berbagai masalah koperasi di Indonesia, mulai dari digitalisasi hingga memperkuat sumber daya manusia.
Langkah ini sesuai dengan visi pemerintah Prabowo-Gibran yang didirikan oleh Kementerian Koperasi, sebelumnya dari Kementerian Koperasi dan UKM, untuk memperkuat peran koperasi sebagai pilar ekonomi nasional dalam semangat Pasal 33 Konstitusi 1945.
Penunjukan Budi Arie sebagai Menteri Koperasi juga mengundang harapan besar, khususnya dalam kelahiran kembali gerakan koperasi dalam arah yang lebih relevan dan konstitusional.
Selama 100 hari pertama kepemimpinannya, keefektifan kebijakan yang dipimpin oleh Menkop Budi Arie masih dalam perawatan.
Pembicara di Fakultas Ekonomi dan Urusan Universitas Haloleo, Kendari Asrip Putra, telah mengevaluasi bahwa meskipun berbagai program telah diluncurkan, masih ada tantangan yang harus diatasi sehingga koperasi benar -benar dapat menjadi kekuatan ekonomi negara.
Salah satunya adalah proporsi orang Indonesia yang merupakan anggota koperasi masih kecil.
“Data menunjukkan bahwa sekitar 27 juta anggota koperasi orang Indonesia sangat berbeda dari Amerika Serikat yang memiliki 125 juta orang operasional, meskipun negara itu sangat individualistis,” kata Asrip, yang dikutip oleh AFP pada hari Senin (10/2).
Tantangan besar lainnya adalah mengembalikan kepercayaan publik pada koperasi, tidak dikelola dengan benar.
“Di negara -negara yang koperasi maju, seperti di Jerman dan Denmark, koperasi secara profesional dikelola menjadi lokomotif ekonomi negara mereka,” kata Asrip. Strategi Penguatan Koperasi
Meskipun demikian, ASRIP telah mengevaluasi bahwa beberapa program dapat dianggap sebagai langkah strategis dalam kehidupan dan penguatan koperasi.
“Dalam konteks peningkatan sumber daya manusia kooperatif, pendekatan program co-decennie sangat baik dengan memaksimalkan produksi lembaga tersier yang kompeten untuk berpartisipasi dalam tata kelola SDM. Rencana penciptaan kampus dengan sejarah kooperatif untuk Blue Kemenkop sangat baik dalam berkonsentrasi pada penguatan koperasi SDM melalui koperasi perguruan tinggi atau kemenkop, “kata arsip.
Kemudian, penguatan koperasi melalui LPDB (lembaga untuk pengelolaan dana rotasi) juga dapat menjadi salah satu instrumen penting dalam pengembangan koperasi untuk menanggapi masalah konvensional, yaitu modal.
“LPDB saat ini dari Kementerian Koperasi adalah 16,8 miliar, dengan dana ini, harus dapat mengelola entitas komersial koperasi dengan desain target untuk meminimalkan risiko,” katanya.
Selain itu, arsip juga datang, gagasan program digitalisasi Bank Koperasi Kementerian juga merupakan langkah strategis untuk meningkatkan koperasi dan sumber daya manusia di Indonesia.
“Bank koperasi digital ini kemudian akan menjadi perantara antara bank koperasi dan anggota koperasi,” katanya. (FEF)