![](https://fun-eastern.com/wp-content/uploads/2025/02/pemasok-apple-jajaki-produksi-iphone-di-indonesia_611e7e6-1024x577.jpg)
Jakarta, CNN Indonesia –
Pemasok komponen Apple sedang mengeksplorasi kemampuan untuk membuat iPhone di Indonesia setelah beberapa upaya Apple untuk menarik larangan penjualan pada seri iPhone 16.
Langkah ini, jika ini benar -benar terjadi, akan menandai produksi pertama Apple iPhone di Asia Tenggara, yang hampir tidak memiliki ekosistem dalam rantai pasokan.
Upaya Indonesia juga akan meningkat secara signifikan untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan industri teknologi, karena rantai pasokan iPhone dianggap sebagai salah satu elektronik konsumsi yang paling canggih.
Berbagai sumber mengatakan bahwa Apple telah berbicara dengan pemasok tentang kemungkinan membuat pabrik perakitan iPhone di Indonesia. Langkah ini merupakan perubahan yang signifikan dibandingkan beberapa bulan yang lalu sebelum produk terakhir dilarang memasuki Indonesia.
“The iPhone Mounter telah menciptakan anak perusahaan di Batam, yang dirancang khusus untuk Apple dan telah mulai mempekerjakan insinyur sebagai bagian dari persiapan,” kata salah satu dari empat sumber yang ia tahu persis di Nikkei Asia.
Pengembangan terakhir terjadi ketika Apple telah berbicara dengan pemerintah selama beberapa bulan, karena negara tersebut melarang penjualan seri iPhone 16 karena perusahaan belum memenuhi persyaratan tingkat komponen di negara tersebut (TKDN).
Apple menanggapi untuk pertama kalinya, berjanji untuk berinvestasi di akademi pendidikan lokal, tetapi pemerintah mengatakan tidak memenuhi persyaratan TKDN. Menurut sumber -sumber ini, Apple berencana untuk membawa aksesori udara sendiri ke Indonesia, tetapi pemerintah juga menolak proposal tersebut.
Keputusan akhir pada perakitan iPhone adalah bahan percakapan antara Apple dan pemerintah Indonesia.
CEO lain yang mengetahuinya, mengatakan bahwa jika keputusan selesai, setidaknya satu tahun diperlukan untuk membuat mesin untuk iPhone untuk Batam.
“Selain bangunan pabrik, dibutuhkan sekitar empat hingga enam bulan untuk menyiapkan distribusi listrik untuk proses produksi, belum lagi proses verifikasi Apple setelah lini produksi disiapkan,” kata orang tersebut.
“Ini berarti komitmen yang bagus untuk Apple meminta pemasok untuk memasuki Indonesia,” tambahnya.
Membuat iPhone di Indonesia, setelah Cina dan India, akan memperluas manajemen sumber daya rantai pasokan ke negara ketiga. Perpanjangannya di India masih mengalami kesulitan, sebagai ekosistem dari rantai pasokan yang tidak lengkap, meskipun telah dilakukan selama bertahun -tahun.
Sementara itu, Indonesia saat ini hanya memiliki satu penyedia komponen dengan kemampuan bersertifikat Apple.
“Mereka sama sekali tidak memiliki apa pun dalam hal ekosistem rantai pasokan,” kata sumber eksekutif, yang memiliki pengetahuan langsung tentang situasi di Apple di Indonesia.
“Semuanya harus dimulai dari awal. Kemajuan akan sangat tergantung pada pemasok dukungan Apple, serta dukungan kota,” tambahnya. (LOM/FEA)