Jakarta, CNN Indonesia –
Agnez tidak membuka suaranya pada masalah hak cipta yang menjebaknya. Diumumkan bahwa ia melanggar hak cipta karena menyanyikan lagu dengan mengatakan tanpa otorisasi Ari Biase sebagai komposer.
Penyanyi itu mengumumkan bahwa ia akan memotong keputusan pengadilan komersial pusat Jakarta pada 30 Januari, yang memaksanya untuk membayar denda RP 1,5 miliar dalam kemiringan Ari.
“Cassation”, Agnez Mo menulis secara singkat di Instagram Story dengan seorang pelatih, Kamis (2/13).
Tidak ada informasi tambahan tentang detail saat penyanyi itu mengajukan panggilan. Namun, aplikasi untuk cassation dapat diajukan ke Kantor Pendaftaran Pengadilan Distrik dalam waktu 14 hari kalender pada hari berikutnya setelah vonis.
Di pembongkaran lain, ia juga menyoroti sejumlah musisi, seperti Melly Worslaw kepada Armand Mauana yang juga membuat suara dalam kasusnya atau menyoroti masalah antara penyanyi dan penyanyi-penulis lagu.
Menurutnya, hanya sedikit orang yang berani berbicara dan menentang arus.
“Beberapa orang memiliki keberanian untuk berbicara dengan korupsi terbuka yang mengikis sistem hukum dan juga menentang keputusan hukum,” kata Agnez.
“Inilah sebabnya saya menghormati Te Melly, Kang Armand dan beberapa orang lain yang menolak untuk diam.”
Penyanyi itu kemudian menilai yang nama lengkapnya adalah Agnes Monica Muljoto bahwa kasus yang ia ambil tawanan pada waktu itu adalah pengingat.
“Kebenaran akan selalu menemukan jalannya,” katanya.
Cnindonesia.com meminta Agnez untuk mengutip unduhan.
Pada 30 Januari 2025, Pengadilan Perdagangan Jakarta Tengah memutuskan untuk diminta untuk membayar denda RP 1,5 miliar sebesar 1,5 miliar RP yang dikatakan lagu itu tanpa kantong prasangka ARI sebagai komposer.
Rincian kejahatan dan denda, seperti 25 Mei 2023 di Surabaya dengan denda 500 juta rupee, kemudian konser pada 26 Mei 2023 di Jakarta Rp500 juta dan konser pada 27 Mei 2023 di Bandung Rp500 juta.
Ari Bias mengatakan dia telah membuat panggilan terbuka dan tertutup untuk Agnez untuk melarang menyanyikan lagu itu, tetapi penyanyi itu akan pernah melakukannya.
Minola Sebayang kemudian menekankan sebagai pengacara bahwa kliennya dipertanyakan adalah masalah lisensi dan denda, tidak ada royalti.
Dalam hal keputusan, garis MO dari awal selalu memiliki kesempatan untuk mengajukan keberatan. (Pengkritik)