![](https://fun-eastern.com/wp-content/uploads/2025/02/warga-pesisir-karimun-protes-lahan-80-hektare-kawasan-mangrove-dijual_3474cf9-1024x576.jpg)
Batam, CNN Indonesia –
Awal pekan ini, dua belas -dua penduduk Suji, Suji Besar, Kabupaten Karimen, memprotes Kepulauan Riau untuk menjual bakau di perusahaan.
Prosedur ini dilakukan oleh populasi di Kantor Desa Suji. Mereka memprotes 80 hektar tanah di Managrav yang dijual di pembangkit listrik tenaga surya (PLT).
Warga yang juga telah memperoleh penjualan ibu untuk penjualan karena wilayah al-Manhhrouf telah menjadi tempat di mana populasi pesisir telah hidup dengan ikan.
“Bupati yang dihormati, kami adalah komunitas Anda, yang dapat kami keluhkan, membawa pemimpin desa yang kami butuhkan untuk menjual tanah kami, di mana kami mencari makanan dan komunikasi.” Kantor pada waktu itu.
SUGIE BESAR Sub -District Head, SUGIE BESAR Sub -District, Samat Rakaat Earth Issue di Plts Mangrove Region.
Samat mengatakan 80 hektar tanah dijual oleh tanah milik tanah hampir 20 persen dari Mangrav. Ini adalah kemarahan yang terus meningkat dari penduduk setempat. Karena daerah bakau adalah tempat di mana populasi pantai bergantung pada hidup untuk menemukan ikan untuk kepiting.
Samat mengatakan Mawasi sebagai desa desa Suji Suuji, dan Maasi merilis pernyataan yang mengatakan bahwa seseorang memiliki kendali atas tubuh atau memanggil cewek ke hutan bakau.
“Trigger memiliki Managrav di Bumi, sekitar 20 persen, dan ini adalah protes populasi.
Selain itu, dia mengatakan akan menghubungkan minggu depan hingga Senin (3/2) dengan mengundang perwakilan rakyat desa Sugie, Kades Sugie, Kapolsek dan Danramil untuk membahas masalah penjualan 80 hektar tanah yang memasuki Al – Area Mumuff.
Menurutnya, masalah ini tidak membuat investasi memasuki bidang Suji Bossar, Kabupaten Karimon, untuk menyerap ribuan pekerja.
“Kemudian, Senin (3/2), kami mengundang perwakilan masyarakat, kepala desa, petugas polisi, dan Danier untuk campur tangan dalam menyelesaikan masalah ini,” kata Samat.
(ARP/anak)