
Jakarta, CNN Indonesia –
Polda Metro Jaya mengatakan masih ada tiga orang yang terlibat dalam daftar penelitian orang (DPO) yang diduga penyalahgunaan kekuasaan untuk memblokir situs web online yang melibatkan karyawan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Polisi hari ini, pada hari Sabtu (11/16), menangkap tiga orang yang juga memasuki DPO. Mereka bertiga adalah warga sipil dengan inisial B, BK dan HF.
“Jika masih ada tiga DPO, masih ada tiga lagi,” direktur kriminal Metro Jaya, Kombes Wira Satya, polisi metropolitan, kata Jakararte pada Sabtu malam.
Dia menjelaskan penangkapan tiga DPO hari ini, sudah menjadi 22 tersangka yang diperoleh dalam kasus itu.
“Peran tersangka B dan BK dan HF dan HF yang ditangkap kemarin adalah pemilik dan manajer ribuan halaman web halaman yang tidak diblokir oleh Komdigi,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa, dari tangan para tersangka, polisi menyita bukti yang berbeda, antara tiga unit KS, tiga tiket ATM dan spesies dalam berbagai mata uang senilai 600 juta rupee.
Para tersangka yang baru dijamin saat ini berada di bawah pemeriksaan intensif seorang penyelidik polisi polisi Polisi Polisi Regional dari Polisi Regional Jaya.
“Selain itu, kami juga akan melakukan lebih banyak pendalaman dan menemukan properti dari produk -produk kejahatan yang menjadi milik para tersangka,” katanya.
Menteri Komunikasi dan Meutya Digital Hafid sebelumnya menyatakan bahwa partainya telah memberlakukan sanksi ketat pada karyawan yang diduga Komdigija. Dia mengatakan 10 karyawan diberhentikan.
“10 dipecat,” kata Meutya di gedung Komdigi pada hari Kamis (11/14). (Yoa / fea)