
Jakarta, CNN Indonesia –
Seorang pengacara untuk mantan Menteri Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengkonfirmasi Kebijakan Impor Gula 2015-2016.
Itu dilakukan oleh Zaid Mushafi sebagai pengacara Tom Lembong dalam persidangan di Pengadilan Jakarta Selatan (PN), pada hari Senin (11/18).
Zaid menyatakan bahwa kebijakan mengimpor gula telah sepenuhnya pindah ke tanggung jawab presiden. Jadi menentukan Tom Lembong sebagai kecurigaan korupsi gula impor tidak valid.
“Oleh karena itu, presiden mengkonfirmasi saham psikolog sebagai direktur negara dan apakah pemimpin pelamar bertanggung jawab penuh atas presiden di mana tersangka tidak valid,” ketika ia membaca permintaan sebelumnya.
Zain mengatakan kebijakan mengimpor gula yang dibuat oleh hukum administrasi domain Lembong, bukan pelanggaran pidana.
Menurut Zaid, dalam menentukan seseorang yang mencurigai, seorang pengacara di kantor (sebelumnya), harus dipastikan bahwa prosedur yang dituduhkan prosedur orang atau perusahaan.
Dalam hal orang, hukum harus aktif dalam kemampuan pribadi. Bukan tindakan dalam kemampuan sikap.
Jika argumen tersebut terkait dengan proses investigasi quo, itu sebelum Tom Lembong pada saat itu sebagai Menteri Perdagangan pada Agustus 2015. – Juli 2016. Periode.
Zaid melaporkan bahwa kebijakan menteri adalah kebijakan pemerintah yang dapat dievaluasi secara hukum sebagai Undang -Undang no. 30. Dari 2014 tentang Dewan Negara.
“Dalam hal ini, keputusan pemohon diduga tidak berlaku karena tujuan mengimpor domain hukum administrasi negara, tetapi bukan hukum domain,” katanya.
Dalam aplikasi investigasi, Zaid juga menambahkan bahwa Tom Lembong juga didasarkan pada alasan objektif yang dirujuk dalam Pasal 21. Paragraf 1 Tindakan prosedur.
Karena alasan ini, penasihat hukum Tom Lembonga meminta hakim untuk menyatakan keputusan tersangka dan tahanan, tidak sah dan harus tidak valid.
Selain itu, tim hukum juga menuntut nama yang baik atau mengembalikan Tom Lembong.
Dia menunjuk kantor pengacara untuk mantan menteri Tom Tom Lembong dan mantan direktur Perusahaan Bisnis PT Indonesia (PPI) dengan inisial CS seperti yang diduga dalam korupsi penyalahgunaan masukan dalam korupsi.
Tom Lembong diyakini menyalahgunakan kekuasaannya sebagai lisensi untuk menyetujui Lisensi Impor (PI) di bawah pengucapan stok gula domestik dan stabilitas dengan harga gula domestik, meskipun Indonesia melebihi gula.
Tom Lembong juga menduga bahwa ia telah melakukan pekerjaan melanggar hukum dengan mengeluarkan persetujuan impor kristal mentah (GKM) yang akan diproses dalam pesta -pihak yang melanggar hukum (GKP) yang melanggar hukum.
Dalam hal ini, kantor kejaksaan mengatakan nilai kerugian negara karena jenis impor gula yang tidak sesuai dengan ketentuan hukum mencapai 400 miliar rp400.
(Dis / fra)