
Jakarta, CNN Indonesia –
Tim Nasional Indonesia U-20 tidak pernah memenangkan Iran U-20 di Piala Asia U-20, tetapi cerita ini tidak bisa menjadi referensi sama sekali.
U-20 Indonesia akan memulai perjuangannya melawan Piala Asia U-2025 dengan bentrokan melawan Iran U-20 di Stadion Kekuatan Sepakbola Shenzhen di Cina Kamis (13/2).
Selama sejarah Piala Asia U-20, yang awalnya untuk kategori U-19 yang disebut AFC Youth Championship, Indonesia dan Iran bertabrakan tiga kali.
Tiga pertemuan berakhir dengan kemenangan Iran. Pada pertemuan pertama tahun 1969, Indonesia kalah 2-3 dan kemudian kalah 0-2 pada tahun 1975 dan akhirnya kalah 2-6 2004.
Sebelum pertemuan ini, Indonesia dan Iran memainkan tiga pertandingan eksperimental. Iran melawan Arab Saudi dan Cina (dua kali), sementara Indonesia bertemu Yordania, Suriah dan India.
Hasilnya sama, hanya setelah mereka menang. Ini adalah tanda bahwa Indonesia dan Iran memiliki titik lemah yang dapat digunakan dalam duel ini untuk membuka kelompok C.
Perbedaannya adalah bahwa Iran sangat kuat dalam kualifikasi Piala Asia U-2025. Pada bulan September tahun lalu, Iran tidak terkalahkan, membuat 17 gol tanpa pengakuan.
Garuda Nusarar, pada kenyataannya, belum menelan kekalahan, tetapi sekali dirancang. Dari tiga pertandingan, Tim Indre Gljesfra mencetak delapan gol dan menerima dua kali.
Ada juga 14 pemain di tim Iran U-20 di Piala Dunia U-17 2023.
Sebagai jam tangan, keduanya sama matangnya dalam kategori usia ini. Sebagian besar pemain Indonesia dan Iran juga bermain dalam kasta tertinggi atau di kedua liga.
Ini berarti bahwa hanya mentalitas pemain yang didorong dalam permainan. Jika tidak kurang sebelum perjuangan, ada potensi pencurian Indonesia in-20 dari Iran.
Baca kelanjutan artikel ini di halaman berikutnya >>>