
Jakarta CNN Indonesia –
Kepala Harli Siregar, Pusat Informasi Hukum Jaksa Agung
Harvey Moeis adalah terdakwa dalam kasus korupsi dalam bisnis menggali bisnis penambangan (IUP) PT Timah TBK (IUP).
“Kami berjanji bahwa kami telah benar -benar mencoba hukum, mengajukan banding dan terdaftar di pengadilan,” kata Harry pada upacara kelulusan Jakarta pada hari Selasa (12/31).
Selain itu, ia mengatakan bahwa jaksa penuntut (jaksa) berfokus pada pengumpulan masalah atau klaim penting yang terkait dengan memori banding.
Dia mengatakan bahwa gerakan itu masih dioperasikan oleh Kantor Jaksa Agung sebagai pendekatannya, meskipun salinan keputusan masih menunggu.
“Kami juga dapat menggunakannya sebagai dasar untuk mengumpulkan tuntutan yang kami sampaikan karena kami tahu bahwa dari Strachmat (permintaan jangka panjang), jaksa penuntut mengklaim memiliki keputusan 12 tahun, tetapi tergantung pada 6,5 tahun pengambilan keputusan.” Dia berbicara
Dia mengatakan bahwa Kantor Jaksa Agung mendukung Presiden Presiden Presiden Presiden dalam kasus tuntutan hukum yang menarik jika ada keputusan sedang.
“Kami mendukung apa yang dia katakan dan menanggapi pernyataan” presiden “-nya sangat sensitif, yang menyatakan bahwa keputusan atau keputusan pengadilan dibandingkan dengan permintaan terdakwa (Harvey Moeis) tentang jaksa agung,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Proyek Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) yang diadakan di Jakarta pada hari Senin (30/12) mengkritik para hakim karena memutuskan kasus tersebut, terutama jika hilangnya negara disebabkan oleh tindakan Rasua.
“Orang -orang memahami bahwa pertimbangan jutaan dolar dalam perampokan (tahun) adalah perampokan jutaan dolar,” kata presiden.
Presiden masih menekankan bahwa terdakwa harus menggunakan keputusan serius. Presiden mengatakan kepada Jaksa Agung: “Putusan itu berusia 50 tahun.”
(Antara/WIS)