
Jakarta, CNN Indonesia –
Investigasi kriminal telah mengurangi kasus 151 ribu rpm sebesar Rp 15,1 miliar benih jaringan Indonesia-Malaisia-Vietnam.
Brigadir Jenderal Nunung Saifuddin, direktur tindakan kriminal kriminal kriminal, mengatakan penangkapan itu dilakukan setelah menemukan informasi tentang pekerjaan Maritim BBL ilegal dengan laut atau kapal cepat.
“Lokakarya Gugus Tugas BBL Penyelidikan Kriminal akan mengungkapkan rencana pengiriman BBL menggunakan kapal cepat atau” kapal hantu “, Nunung mengatakan kepada pernyataan tertulis pada hari Rabu (4/12).
Sebagai hadiah dari pejabat investigasi, jaringan internasional telah mengemas BBL ilegal, yang akan diselundupkan oleh laut di wilayah Jambi, Senin (11/25).
Berbekal informasi ini, Kelompok Kepolisian Nasional Investigasi Kriminal melakukan patroli dengan Karimun dari Karimun dengan kantor bea cukai umum dan kantor khusus departemen.
“Pulau Pulau Mati rasa telah menemukan kapal cepat yang membawa 28 bbl tapping box.
Nunung mengatakan bahwa tim gabungan pada waktu itu mencoba menangkap pelaku segera. Namun, ketika dia keluar untuk berhenti, kapal itu mencoba melarikan diri sampai patroli bentrok.
Sebagai akibat dari insiden tabrakan, tiga dari empat terluka parah dan terpapar dengan kapal. Tiga pelaku yang terluka segera dibawa ke Rumah Sakit Tanjung Pinang untuk perawatan medis.
“Dalam kampanye ini, tim telah memperoleh data dalam bentuk 151.000 desa, yang memiliki nilai kerugian yang diperkirakan sebesar 15,1 miliar RP,” jelasnya.
Empat pelaku sebagai eksploitasi mesin pengiriman sebagai rute DK dan koordinator direktur dan direktur, kapten kapal SY dan operator mesin JN.
Karena hasil pemeriksaan peneliti jaringan internasional, mereka akan secara ilegal mengumpulkan BBL dari berbagai bidang seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Bonten, Lampang dan Sumatra Barat.
Kemudian, biji lobster akan dikirim ke area pengemasan Jambi, Sumatra Selatan dan Riaasa. Untuk memulai aksinya, para pelaku menggunakan metode transportasi dari kapal penangkap ikan ke kapal berkecepatan tinggi.
Nunung telah mengkonfirmasi bahwa polisi terus menyelidiki negara tempat para pelaku secara ilegal mengirim BBL. Polisi menyelidiki pikiran utama di balik operasi perdagangan BBL ilegal.
Sekarang, empat tersangka dituduh sesuai dengan Pasal 88 Pasal 16 (1) dan/atau Pasal 92 oleh Pasal 26 Hukum No. 6 tahun 2023 dengan maksimal 8 tahun penjara dan hukuman. RP 1,5 miliar.
“Kami akan terus bekerja dengan berbagai tempat untuk menghilangkan jaringan perdagangan ini. Tahap ini akan menghemat kemungkinan kehilangan negara, tetapi juga akan melindungi kelayakan ekosistem laut Indonesia,” katanya.
(TFQ/TSA)