
Jakarta, CNN Indonesia –
Perusahaan Negara Bagian (BUN) secara tak terduga belajar di KPK untuk 2014-2019 Rini Soemarno. Nama Rini tidak ada dalam program pemeriksaan, yang dibagi oleh perwakilan KPK untuk Sugiaarto Mahardika.
Menurut informasi yang dikumpulkan, Rinny menyelesaikan ujian di 15.19 WIB. Dia mengatakan bahwa dia dievaluasi sebagai kasus dugaan korupsi dalam kerja sama dengan penjualan gas antara Pt Perusak Gas Negara (PGN) dan PT IAE.
“Bagaimanapun, saya diminta seorang saksi, saya diminta untuk mengkonfirmasi presiden ini sebagai saksi. Program PGN diterima oleh Partamina. Memang benar bahwa program tersebut adalah program negara. Itu benar. Rencana pemerintah PGN Rinni di gedung merah dan putih KPK, Jakarta, mengatakan pada hari Senin (10/20).
Dia mengklaim bahwa dia tidak tahu tentang kontrak dengan penjualan dan pembelian gas antara PGN dan IAE. Menurutnya, para peneliti mempelajari transaksi yang dilakukan oleh Danny Pradita, bekerja sebagai manajer bisnis PT PGN.
“Oh tidak, ini adalah kesepakatan yang saya rasakan ketika saya bertanya, transaksi ini sebenarnya adalah kesepakatan rata -rata,” katanya.
Selama ulasan, KPK mencari sejumlah tempat. Berarti markas besar PT IAE di Jakarta; Markas PT Isargas di Jakarta; Markas PGN di Jakarta; Susgles DP Pribadi House di Tanrang Selatan dan Pasar Minggu, Jakarta Selatan; Rumah pribadi tersangka II di kota Bucky; Dan cabang Pt IAE di Gris, Jawa Timur.
KPK juga mencegah perjalanan ke luar negeri selama enam bulan. Seperti atas nama Danny Pradita (Manajer Bisnis PGN) dan Issan Ibrahim (Presiden P.T. Isargas).
Kasus ini mengikuti hasil audit dengan tujuan khusus dari agen audit yang sangat baik (BPK). (RIN/GIL)