
Jakarta, CNN Indonesia –
Kanada dibantu sekitar $ 30 juta atau sekitar USD RP485 miliar untuk kelompok yang tidak dilindungi di Indonesia, ketika Presiden AS Donald Trump menutup Badan Pengembangan Internasional AS (USAID).
Menteri Pembangunan Internasional Kanada Ahmed Husseen telah mengumumkan bantuan di penduduk Duta Besar Kanada, Jakarta, pada hari Jumat (2/14).
“Saya bangga berada di sini untuk mengumumkan hampir $ 30 juta (sekitar $ 485 miliar) untuk membantu upaya Indonesia saat ini,” kata Husseen.
Dia kemudian berkata: “US $ 30 juta akan digunakan untuk meningkatkan mata pencaharian kelompok yang tidak dilindungi, terutama untuk wanita dan orang -orang yang rentan di negara ini.
Membantu, Husseen, serta memperluas kelompok akar rumput dan organisasi wanita di masyarakat.
Selain itu, Husseen menjelaskan bahwa uang juga memiliki keterampilan dan operator sumber daya, untuk mengadvokasi hak -hak warga negara Indonesia, termasuk kesetaraan gender.
“Dan ini akan meningkatkan pendapatan bagi warga negara Indonesia, terutama di daerah marjinal dan wanita dan wanita yang rentan,” katanya.
Husseen kemudian menekankan bahwa Kanada sebenarnya diharuskan menjadi mitra strategis yang andal untuk Indonesia dan ASEAN, untuk bekerja sama demi kedua belah pihak untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Bantuan Kanada datang ketika Trump menutup USAID dan memecahkan semua barangnya.
USAID terlepas dari kenyataan bahwa ia telah membagikan miliaran dolar kepada organisasi atau organisasi untuk berbagai proyek di seluruh dunia. Proyek ini biasanya mencakup pendidikan, kesehatan, keselamatan, demokrasi, bantuan kemanusiaan dan upaya untuk mengurangi kemiskinan.
Badan ini juga membantu 130 negara, terutama negara miskin, terutama mereka yang rentan terhadap konflik.
Trump telah mengambil langkah ini sebagai bagian dari efisiensi anggaran karena ia percaya bahwa badan ini hanya membongkar dan memperlakukan anggaran.
Selain itu, Trump sering mengkritik USAID. Politisi Republik Radikal USAID “(Yesus/Bak)