
Jakarta, CNN Indonesia –
Seorang pria yang dicurigai pencari suaka, melukai seorang remaja dan cedera lain di selatan Austria selatan (2/15).
Beberapa hari setelah para tersangka dari pencari suaka Afghanistan kepada orang -orang di Munich, Jerman, mereka pingsan pada orang -orang di Munich dan melukai lusinan orang.
AFP telah memanggil “kecelakaan kecelakaan” Racker Dionisio “tim polisi” di Villa.
Para petugas menangkap seorang pencari suaka sejak usia 23 tahun. “Seorang bocah lelaki berusia 14 tahun, seorang pria meninggal,” tambahnya.
Para korban mencapai lima orang, termasuk dua orang terluka parah. Korban tertua berusia 36 tahun.
Insiden itu terjadi pada hari Sabtu pukul 16.00 di pusat kota pusat kota pusat kota.
Melewati makanan, mereka menabrak seorang striker yang campur tangan, mengganggu dan merusak kendaraan.
Mengingat bahwa tersangka adalah pencari suaka Suriah, tempat yang tepat dan tidak memiliki penuntutan pidana.
Dionicio mengatakan dia tidak bisa mengatakan alasan serangan itu, tetapi agresor itu memimpin pernyataan mata berteriak “Allahu Akbar.”
Peter Kaisler, yang berasal dari Partai Demokrat Ekonomi Tuhan, disebut “konsekuensi paling serius” untuk “mitsless mits.”
“Saya selalu mengatakan dengan sangat jelas dan kuat:” Semua orang yang tinggal di Austria harus menghormati hukum dan beradaptasi dengan aturan dan nilai -nilai kita, “dia harus beradaptasi dengan hukum dan nilai -nilai kita,” katanya.
“Setiap orang yang melanggar aturan ini harus memiliki konsekuensi paling serius; mereka harus diuji, ditangkap dan dideportasi.”
Austria menerima pengungsi Suriah, sekitar 100.000 orang.
Pada bulan Desember, Bashar al-Assad mendekati suaka untuk mengevaluasi kembali situasi setelah kecelakaan di Suriah, Austria dan Eropa.
Selain itu, Austria mengirim setidaknya 2.400 surat untuk menghentikan persatuan keluarga dan membatalkan kondisi para pengungsi.
Kementerian Urusan sedang mempersiapkan “pengembalian dan deportasi ke Suriah.”
Sampai saat ini, Austria telah mengalami satu -satunya serangan jihadis, dan Isis Simis, yang dihukum selama penembakan massal di Wina, menewaskan empat orang.
Di masa lalu, Kamis lalu, Munich diadakan serangan mobil.
Gadis dua menginteram dan ibunya melukai 37 orang akibat cedera dalam serangan pada hari Sabtu.
Cari cadangan Afghanistan, karena dia ditangkap karena tersangka mengganggu serikat pekerja.
(AFP / FRA)