
Jakarta, CNN Indonesia –
Kantor Kejaksaan Umum (sebelumnya) pada hari Selasa (1/14) memeriksa mantan menteri komersial Thomas Tracasia Lambong sehubungan dengan korupsi penyalahgunaan kekuasaan izin impor gula.
Harley Sriger, kepala Pusat Informasi Hukum Penuntutan, mengatakan tes itu dilakukan oleh tim peneliti jaksa penuntut umum untuk kejahatan khusus. Tom Lambong akan diperiksa sebagai dugaan Covenant Charles Sitrse, Direktur Indonesia Commerce PT (PPI).
Dia mengatakan kepada wartawan melalui pesan teks, “Ini sama (ujian hari ini). TL diperiksa sebagai perjanjian dari tersangka lain.”
Kantor Kejaksaan Agung telah menunjuk mantan Menteri Perdagangan Tom Lambong dan mantan direktur Perdagangan Indonesia Indonesia (PPI) sebagai tersangka dalam kasus pelanggaran oleh CS Initiative dengan CS Initiative.
Dapat dipahami bahwa Tom Lambong menyalahgunakan wewenangnya sebagai Menteri Perdagangan ketika Impor Disetujui (PI) telah dikeluarkan ketika memenuhi stok gula nasional dan menstabilkan harga gula nasional, meskipun Indonesia adalah jumlah tambahan gula.
Tom Lambong juga diduga dicurigai bertindak melawan hukum melalui kematian gula mahkota mentah (GKM) untuk mengambil tindakan pada gula kristal putih (GKP) di bagian yang tidak sah.
Dalam hal ini, Kantor Kejaksaan Agung mengatakan bahwa biaya kerugian negara karena impor gula, yang tidak setuju dengan ketentuan hukum, mencapai 400 juta euro.
(TFQ/WIS)