
Jakarta, CNN Indonesia –
Badan Pengawas untuk Badan Keuangan dan Pengembangan (BPKP) telah dibatalkan untuk menghemat efisiensi anggaran presiden Prabovo Subanto.
Awalnya, BPKP dimasukkan dalam 16 kementerian/lembaga (k/L) yang terdaftar tanpa kemanjuran total RP306,69 triliun. BPKP pada hari Selasa (11/2) juga mengkonfirmasi bahwa anggaran mereka tidak dihentikan oleh triliun RP2.4.
Sekarang arah angin berubah. Pemimpin BPKP yang berkuasa Muhammad Yusuf Ath mengatakan bahwa meskipun anggaran adalah rekor terbesar yang ia terima dalam lima tahun terakhir.
“Kami juga mendapatkan pengurangan, efisiensi, yaitu 471 miliar,” kata ATH di Dewan Perwakilan Rakyat di XI Central Jakarta pada hari Rabu (12/2).
“Ini wajib untuk perangkat dan infrastruktur ini. Jadi 101 miliar RP (efisiensi) harus dirancang ulang. Kami mengurangi benda dan infrastruktur hanya 10 miliar rp, ”lanjutnya.
Kemudian Ateh menggambarkan salah satu poin anggaran, yaitu teknik pengawasan. Awalnya pada tahun 2025, 453 miliar rp adalah 453 miliar, kemudian turun menjadi hanya 225 miliar dp.
Faktanya, ini adalah salah satu tugas yang dilakukan oleh BPKP, mengawasi program nutrisi nutrisi gratis. Atah mengatakan bahwa partainya juga akan mengontrol sumber daya pendapatan negara.
“Jika kita lihat, kita memiliki program pengawasan prioritas: makanan nutrisi, pengawasan wilayah hutan (kelapa sawit dan tambang), kemudian meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran podobyle PEEM regional.
‘(Pengawasan) Tanggung Jawab Keuangan. Optimalisasi pendapatan pemerintah, kemudian kemungkinan presiden (Prabowo Subianto) akan dikhususkan untuk kami untuk mempelajari pajak, PNBP, bea cukai, dll., ”Tambahkan ATE.
Hari sebelumnya dari pembicara BPKP Gunnava Vibo mengatakan anggaran mereka tidak berpengaruh pada efisiensi. Selain itu, BPKP diminta untuk inspeksi implementasi no. 1, Pengajaran Presiden 2025 (Inpre), yang menyangkut efektivitas APBN dan APBD dalam implementasi 2025.
Di bawah ini adalah detail efisiensi yang membuat BPKP:
1.
– Teknik Pengawasan: RP453 miliar RP225 Miliar Perkembangan Basis: 64 miliar RP 31 miliar RP
2.
-Surveillance Surveillance: 84 miliar RP 49 miliar Operasi: RP1.5 triliun RP1.4 triliun dan infrastruktur: 111 miliar miliar Rp 10 miliar Rp 10 miliar RP
(SKT/AGT)