
Jakarta, CNN Indonesia –
Komite Pembuangan Korupsi (KPK) telah memastikan bahwa inspeksi Hast Christoton dirancang ulang. Juru bicara KPK Tessa Marardica menekankan bahwa ini bukan spesialisasi Sekretaris Kepala PDIP.
Pada hari Selasa (7/1), ia menjelaskan bahwa semua saksi, termasuk tersangka, diberi kesempatan untuk mengubah ujian lagi ketika mereka tidak dapat berpartisipasi dalam jadwal asli.
“Apakah KPK menawarkan hak istimewa (hak istimewa) kemarin saya mengatakan bahwa jika ada saksi dan tersangka, Tessa Mahaldika dari KPK memahami reorganisasi di gedung KPK.
“Jelas bahwa ada kesempatan untuk menelepon atau mengubah HK saudara Anda. Saksi dan tersangka yang tidak ada dalam undangan yang direncanakan juga tidak dipanggil kembali ke konfirmasi.
Tessa Marardica juga tidak hanya mendesak warga untuk datang ke pasien pasien untuk menunggu peneliti KPK tentang jadwal penelitian Hasco. Dia mengatakan masih terlalu dini untuk membuka suaranya dari kemungkinan dia pergi dalam ujian berikutnya.
“Jadi ketika para peneliti memanggil saudara laki -laki Hong Kong mereka, kami menunggu dan dalam kasus tidak ada partai sungguhan, tindakan apa yang akan dilakukan peneliti dan kami akan memperbarui lagi.” Katanya.
Secara terpisah, juru bicara PDIP DPP Guntur Romli telah meyakinkan bahwa Sekretaris PDIP -General Hasto Kristiyanto akan mengisi undangan KPK keduanya setelah dicurigai dalam acara dan penyelidikan.
Guntur menekankan bahwa Hasto mengikuti proses hukumnya di KPK. Dia mengatakan sejauh ini bahwa tidak ada orang yang bersangkutan yang menghilang.
“Intinya, ada master lain. Dia adalah orang yang mengikuti hukum dan orang yang mengikuti prosedur,” kata Guntur Selasa (7/1) di kantor DPP Jakarartan PDIP.
Dia tidak memenuhi panggilan pertama KPK pada 6 Januari, karena program partai yang dijadwalkan pertama, katanya. Kelompok hukum mengirim laporan ketidakhadiran, katanya.
Guntur tidak tahu waktu panggilan berikutnya. Namun, para pihak meminta panggilan ujian berikutnya setelah peringatan izin PDI pada 10 Januari.
Pada hari Selasa (24.12.2024), para peneliti KPK menunjuk dua tersangka baru dalam seri Harunmask.
Ketua KPK, Setyo Budiyanto memungkinkan Hasto untuk mengatur dan mengelola DTI, anggota KPU Whyu Setiawan dalam melobi dan mendirikan Toksu Tukang sebagai kandidat untuk anggota parlemen Indonesia yang terpilih dari pemilihan Matra Selatan.
Hasto juga dikatakan secara aktif mengambil dan memasok suap, yang akan diserahkan kepada Whyu Setiawan melalui Agustian Tio Fridelina.
“HK, Maspikiku, Safed Bahri dan DTI menerapkan suap Whyu Setiawan dan Agustian Tio Fridella, senilai $ 19.000 dan $ 38.350 Desember 2019 dan 23 Desember 2019.” Kata set. (Antara/Chris)