
Jakarta, CNN Indonesia –
Kementerian Militer dan Perikanan (PKC) menyiapkan sanksi administratif pada CPS PT karena perkiraan pelanggaran penggunaan ruang maritim di ribuan pulau di Jakarta.
Karyawan Khusus Angkatan Laut dan Doni Memancing, Darwin, menyatakan bahwa setelah mempelajari pelanggaran yang dimaksudkan atas penggunaan CPS PT dasar laut, ia menemukan bahwa ada langkah -langkah pembangunan ilegal.
“Berdasarkan hasil tes, diketahui bahwa PT CPS beroperasi di dua tempat, khususnya di perairan Pulau Baivak dan di Kudus Lempen,” katanya dalam catatan pribadinya tentang Instagram pada hari Sabtu (1/2).
Menurut perwakilan DONI PT CPS, mereka telah mengakui bahwa beberapa langkah pembangunan tidak sesuai dengan izin yang ditetapkan dengan persetujuan umur simpan penggunaan spasial dari dasar laut (PKKPRL).
Misalnya, di pulau Baivak, daerah ribuan pulau, Jakarta, konstruksi dilakukan tanpa izin yang tepat, termasuk reklamasi, pembangunan dermaga, paviliun, obrolan dan benda -benda lainnya.
Sementara itu, di pulau Kudus di album, wilayah ribuan pulau, Jakarta, aktivitas restoratif dilakukan tanpa lisensi, yang seharusnya menggunakan Dermaga FDI.
“Pelanggaran yang dapat diprediksi memiliki potensi untuk membahayakan ekosistem laut, terutama di terumbu laut dan karang,” jelasnya Doni.
Oleh karena itu, KKP akan memberikan sanksi. Mengenai jumlah sanksi administratif, itu akan ditentukan berdasarkan biaya investasi dalam proyek yang harus diserahkan oleh CPS kepada pemerintah selambat -lambatnya 7 Februari 2025.
“KKP menekankan bahwa aktivitas penggunaan ruang laut apa pun harus disertai dengan ketentuan yang tepat untuk menjaga stabilitas ekosistem dan mencegah kerusakan lingkungan,” ringkasnya.
(Tutup/asr)