
Jakarta, CNN Indonesia –
Pengadilan Tinggi Tansen Garland, Lampung mengkonfirmasi pelaku eksekusi mantan kandidat dalam kasus Cauruse
Sebelumnya, yang sebelumnya adalah kematian hakim Pengadilan Calia dan Lammon pada 26 November.
Anda ingin memesan “silahkan /pid.sus/pid.sus/pid.sus/pn klahakems, 2/21).
Sebelumnya, Sofyan diadili di Pengadilan Kalida sejak September 2024 hingga 224/PN KLA. Di suite -nya, jaksa penuntut memanggil Sofyan sebagai kandidat untuk Aceh Tamiang DPPK.
Pada rusa, kasus ini dimulai dengan hutang terdakwa sebesar Rs 20 crore saat ia dipromosikan menjadi pemohon. Dia juga meminta pengedar narkoba untuk mencari pekerjaan untuk temannya.
Jaksa penuntut mengatakan terdakwa menghubungi di bawah Asnavi dan bertanya tentang pekerjaan itu. Asnawi kemudian menyediakan pekerjaan untuk sousts, yang akan mengirim 70 metamfetamin bersama dengan 73 kg metamfetamin.
Sofyan telah menyetujui dan membayar jutaan RP280, tunai dan Rs 100 juta. Dia kemudian membawa mobil ke Jakarta bersama rekan -rekannya.
“Ketika dia tiba di pelabuhan Bakuheini, sebuah mobil mencapai pejabat 70 -an di sidang Kaliananda selama Kaliananda.
Terdakwa kemudian dilarang oleh polisi pada 25 Mei 2024 dalam distribusi di Acehiang Aceian.
“Jaksa Penuntut Menerima Gaji Asnawi (DPO).
Baca berita lengkapnya di sini. (Insang/anak)