
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Perencanaan Pertanian dan Luar Angkasa/Kepala Badan Tanah Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid membongkar acara pengusaha untuk menanam kelapa sawit di tanah negara.
Dia mengatakan dia membalas laporan Presiden Komisi Kamar Perwakilan II Rifqizamy Karsayuda tentang jumlah perusahaan kelapa sawit tanpa Sertifikat Hak Komersial (SHGU) atau Sertifikat Kepemilikan (SHM).
“Misalnya, orang yang bersangkutan memiliki HGU, katakanlah 8.000 hektar. Setelah ri -mismuration, ada rata -rata yang (kontrol) 10.000 hektar adalah 11.000 hektar, ada juga 9.000 hektar setelah pemisahan RI.
Nusron mengatakan hasilnya berasal dari penelitian Kementerian AT/BPN. Mereka memeriksa sampel delapan perusahaan di 12 provinsi.
Politisi partai Golkar meyakinkan bahwa pemerintah tidak menyelinap dengan trik Palma Petrolifera Company dan memastikan bahwa ia mengadopsi langkah -langkah penentu untuk menanggapi pelanggaran.
“Kami sedang mendiskusikan seberapa besar pajaknya, sebagaimana seharusnya sanksi, diambil oleh negara, itu cukup didenda, sehingga memiliki hak untuk menghasilkan HGU baru atau apa,” katanya.
Dorongan Nusron menerima rifqinizamy. Dia mengatakan bahwa Parlemen sepenuhnya mendukung upaya pemerintah untuk melanjutkan terhadap pengusaha buruk Palm.
“Jika ini tidak cukup (fondasi hukum), kita akan mulai membuat hukum baru, Tuhan. Faktanya, kita akan berada dalam tindakan manajemen wilayah internal kita,” kata Rifqinizamy.
(PTA/DHF)