
Jakarta, CNN Indonesia –
Banyak wilayah laut di Indonesia telah terbukti memiliki sertifikat menggunakan bangunan (HGB) dan kepemilikan (SHM) (SHM) (SHM) (SHM) (SHM) (SHM), yang muncul di pagar polisi di Kabupaten Tangerang dan menjadi a Fokus pada publik.
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan mungkin tidak ada sertifikat di wilayah laut. Dia menekankan bahwa dalam semua peraturan Indonesia daerah laut adalah milik publik.
“Jika tidak ada sertifikat di dasar laut, itu jelas ilegal,” kata Trenngono di Istana Negara di Jakarta pada hari Senin (1/30).
“Jadi, jika ada sesuatu yang istimewa tiba -tiba,” lanjutnya.
Ada banyak wilayah laut di Indonesia, dengan sertifikat HGB dan SHM menurut ringkasan fun-eastern.com
Departemen ATR/BPN mencatat hingga 263 bidang yang dibangun dari pagar laut dengan huruf HGB di Laut Tanglang. Ada juga 17 area SHM lainnya.
Tunjukkan bahwa pemilik HGB dan SHM berbeda. Atas nama Pt Intan Agung Makmur, sebagian besar perusahaan milik 234 SHGB, mewakili 20 area SHGB PT CAHAYA INI Sentosa dan mewakili 9 orang.
Namun, Menteri di/BPN menyatakan bahwa melalui prosedur dan bahan surat yang dikirim HGB ke pagar Tangerang.
Agustiono Sulasno, Kepala Layanan Perikanan Sumenep, mengkonfirmasi bahwa laut di desa Gersik Putih di distrik Shmenep Gapura berada di sepanjang 20 hektar.
“Ya, ya, ini adalah program sertifikasi SHM yang dikeluarkan pada tahun 2023 dengan rencana untuk membangun kumpulan garam,” kata Agustionno di fun-eastern.com pada hari Jumat (1/24).
Agustionno, bagaimanapun, tidak menjelaskan secara rinci alasan menerbitkan SHM. Dia mengklaim bahwa pemerintah sebelumnya menyelidiki wilayah geografis dan masuknya.
“Kuncinya adalah jika air laut mundur, ya, itu akan mengubah tanah. Sebaliknya, jika dipasang, ya, itu akan mengubah air. “
Laut Sidoarjo
Otoritas regional ATR/BPN East Java mencatat bahwa pada tahun 1996 656 hektar Laut Sidoarjo dikirim.
Kepala Kantor Regional ATR/BPN East Java Lampri mengatakan bahwa 656 hektar HGB dimiliki oleh kedua perusahaan dan berakhir pada tahun 2026.
“HGB dirilis pada tahun 1996 dan berakhir pada tahun 2026,” kata Lampry pada konferensi pers pada hari Selasa (1/21).
“Pt Surya Inti Permata 285.16 hektar, Pt Semer Cemerlang 152,36 hektar, Pt Surya inti Permata 219,31 hektar.
Laut McCasal
BPN Makassar mencatat bahwa 23 hektar Laut Makassar menerbitkan surat HGB pada tahun 2015 dan dimiliki oleh kelompok perusahaan.
Andrey Saputra, kepala perselisihan BPN Makassar, tetapi enggan menemukan pemilik HGB di daerah jinak.
Andrey mengatakan kepada wartawan (1/24) pada hari Jumat: “Kami dapat meminta maaf atas informasi lapangan terbatas untuk sertifikat publikasi, kapan dan kapan pemiliknya. Karena itu, dengan hak -hak individu, ”katanya. “
Selain itu, tampaknya ada banyak daerah laut yang dipasang di pagar laut, seperti yang dipasang di pulau C, yang diperoleh di Jakart, Kamal Mura dan Bekasi Sea Fens.
Departemen Pemerintah Provinsi Jakarta Maritim dan Pertanian dan Keamanan Pangan (KPKP) masih mencari pemilik pagar laut di pulau C. C.
Sementara itu, pemerintah Jakarta Utara mengklaim bahwa mereka tidak tahu tentang keberadaan pagar laut Kamal Muara. Termasuk siapa pemilik pagar laut.
Sementara itu, kantor KPKP di Jakart Utara mengatakan bahwa lisensi untuk menggunakan dasar laut berada di bawah izin KKP.
Di sisi lain, pagar laut Bekasi dianggap sebagai proyek pemerintah provinsi Jawa Barat, yang dirancang untuk digunakan di pelabuhan memancing.
Proyek ini dikatakan mencakup beberapa partai politik, publik dan swasta. 50 hektar dari kegiatan ini adalah manfaat dari kedua perusahaan, yaitu PT Tuna Space Port Nusantara atau (Benar) dan PT Mega Agung Nusantara (Man).
Namun, KKP sekarang telah ditutup. Karena proyek tidak memiliki izin (kegunaan penggunaan ruang dasar laut), makanan laut menyegel dan berakhir. (MAb/isn/rds)