
Jakarta, CNN Indonesia –
Pemerintah Arab Saudi kemungkinan akan menghentikan minuman beralkohol selama Piala Dunia 2034.
Ini diikuti oleh Duta Besar Arab Saudi ke Inggris, Khalid Bin Bandar Al Saud. Dalam sebuah wawancara dengan situs web LBC, Khalid mengatakan bahwa semua pendukung yang ingin melihat Piala Dunia 2034 harus menghormati kebijakan Arab Saudi.
Khalid juga mengatakan bahwa Piala Dunia 2034 akan terus menarik dan menghibur bagi para pendukung tanpa harus mengonsumsi minuman beralkohol.
“Banyak hal menyenangkan yang dapat diambil tanpa alkohol tidak diperlukan 100 %. Jika Anda ingin minum saat Anda pergi [dari Saudi], Anda diundang, tetapi sekarang kami tidak memberikan alkohol,” kutip Reiters Khalid Reuters dari Reuters dari Reuters Reuters.
“Setiap orang memiliki budaya mereka sendiri. Kami suka menerima orang dalam pembatasan budaya kami, tetapi kami tidak ingin mengubah budaya kami untuk orang lain,” tambah Khalid.
Kerajaan Arab Saudi telah melarang minuman beralkohol sejak 1952. Namun, tahun lalu, Saudi mengumumkan pembukaan minuman beralkohol di daerah diplomatik Riyadh untuk memerangi pasar gelap dan impor ilegal.
Toko ini ditujukan hanya untuk para diplomat Muslim yang harus menunjukkan identitas diplomatik sebelum membeli.
Lebih lanjut Khalid meyakinkan bahwa Arab Saudi telah menerima semua pendukung dari seluruh dunia, termasuk anggota LGBTQ.
“Kita semua akan menyambut Arab Saudi. Ini bukan acara Saudi, ini adalah acara dunia. Kami akan menyambut semua orang yang ingin datang,” kata Khalid.
Kebijakan Arab Saudi berbeda dari Qatar saat menunggu Piala Dunia 2022. Bir hanya dijual di beberapa hotel dan di banyak bidang penggemar yang didirikan.
Arab Saudi terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034 pada bulan Desember tahun lalu.
(HOR)