
Jakarta, CNN Indonesia –
Meksiko berencana untuk memproses Google di pengadilan jika bersikeras mengubah nama Teluk Meksiko di Teluk AS untuk pengguna peta di Amerika Serikat (AS).
Ancaman tindakan ditransfer langsung oleh Presiden Claudia Sheinbaum.
Dia mengatakan pemerintah menulis surat lain kepada Google, yang berisi keputusan eksekutif Presiden Donald Trump tentang masalah nama hanya untuk bagian rak AS.
“Google tidak diizinkan untuk mengubah nama benua Meksiko. AFP, Selasa (18/2).
Surat itu memberi tahu Google bahwa Meksiko tidak menerima penggantian nama geografis apa pun yang mencakup bagian dari wilayah nasionalnya, serta yang di bawah yurisdiksinya.
Pemerintah Meksiko menawarkan untuk melakukan dialog bangunan tentang masalah nama vagina ini, termasuk pertemuan wajah yang potensial -sebelum.
“Kami akan menunggu jawaban Google, dan jika tidak (koperasi), kami akan terus diuji,” tambah Sheinbaum.
Jumat lalu, Sheinbaum mengatakan dia sedang mempertimbangkan tindakan hukum terhadap Google, mengatakan bahwa jika Meksiko diperlukan, dia akan mempraktikkan tindakan sipil terhadap perusahaan teknologi AS.
Trump menandatangani perintah eksekutif untuk mengubah nama Teluk Meksiko tak lama setelah pelantikannya pada 20 Januari.
Google, yang merupakan bagian dari raksasa teknologi abjad, mengatakan pengguna peta mereka di Meksiko akan terus melihat nama Teluk Meksiko. Sementara itu, mereka yang berada di negara ketiga akan melihat kedua nama itu.
Tidak hanya Google, Apple juga telah mengubah nama Waters di American Bay sehingga kami memetakan pengguna untuk melakukan perintah Trump.
(PTA/PTA)