
Jakarta, CNN Indonesia –
Saat berinteraksi dengan kebijakan pemotongan anggaran kementerian/kelembagaan dalam anggaran negara pada 225, pemerintah diminta untuk lebih transparan, Ketua CT Corporation (CT) telah menyatakan dalam nomor 1 dari pos presiden 225 (Inpres).
Menurutnya, kurangnya kejelasan dalam distribusi informasi ini adalah kemampuan untuk membingungkan peserta publik dan pasar publik.
“Komunikasi Selama Parlemen, pemerintah pasar ini harus jelas, jelas karena menimbulkan banyak pertanyaan,” visi DPR, kepala ekonomi transmondia, mengatakan pada hari Rabu (5/2).
Atas saran presiden, ia mengurangi anggaran berbagai kementerian dan organisasi secara signifikan, hanya dua kementerian yang tidak mengalami pemotongan, yaitu, kementerian pertahanan dan polisi negara bagian.
Sementara itu, ia menekankan bahwa pengurangan terkecil di Kementerian Transportasi Sosial adalah karena ia terkait dengan perlindungan sosial. Kemajuan anggaran terbesar dialami oleh pekerjaan umum (PU), yang dikurangi menjadi 70 persen.
“Saya mencoba untuk membuka dan membuka, hanya dua kementerian yang tidak mengurangi anggaran, Kementerian Pertahanan dan Kepolisian Negara Bagian. Pengurangan terkecil adalah Kementerian Masalah Sosial karena untuk perlindungan sosial. Dan pelayanan publik terbesar adalah. Pekerjaan, persen, telah ditarik, “menggambar”.
CT berpikir bahwa kebijakan ini membutuhkan lebih banyak komunikasi gratis untuk peserta publik dan pasar dan tidak boleh membuat estimasi dan ketidakpastian.
Mereka berharap bahwa DPR dapat mengambil inisiatif untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kebijakan ini sambil mempromosikan pemerintah untuk lebih aktif dalam kebingungan dengan perubahan ini.
“Oke, jika komunikasi ini tidak siap untuk massa, ini akan menjadi banyak pertanyaan untuk pasar. Oleh karena itu, saran saya, ini adalah acara yang baik, DPR dapat memberikan inisiatif untuk memberikan pengetahuan pasar yang lebih baik, dia dikatakan.
Mereka juga ingat bahwa tanpa komunikasi yang baik, ketidakpastian akan meningkat dan akan bingung dengan investor dan orang biasa.
“Tapi saya berharap pemerintah akan lebih aktif dalam mencegat perubahan ini. Karena jika pasar tidak bingung. Kami ingin mengambil ke mana pun kami berada,” pungkasnya.
Instruksi Presiden (Inpres) No.1 tentang efektivitas pengeluaran dalam implementasi APBN dan APBD25. Presiden Prabovo Subiento dikeluarkan sebagai langkah untuk beradaptasi dengan penggunaan anggaran negara.
Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk menghemat RP306.69 triliun, dengan rincian Rp50.59 triliun dari Rp 256.1 triliun dalam anggaran Kementerian/Organisasi.
Pos Presiden menyarankan pembatasan pengeluaran non -prioritas, seperti persentase persentase dalam perjalanan resmi, pembatasan biaya formal, studi, studi perbandingan, cetakan, publikasi, publikasi dan seminar.
Selain itu, jumlah biaya yang dirujuk juga terbatas pada regulasi jumlah tim dan kepresidenan (PP) mengenai standar harga unit eksperimental.
Menteri Keuangan Shri Mulani mengingatkan para pemimpin kabinet merah dan putih untuk membahas efisiensi anggaran gemuk Indonesia. Setelah menerima lampu hijau, itu hanya diberikan kepadanya sampai 14 Februari 2025.
(PTA/DEL)