
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Perumahan Maruarar Sirrait Aia mengatakan dia akan mengawasi kualitas perumahan.
Ara mengatakan dia tidak ragu -ragu alih -alih pengembang yang diperkaya atau pengembang yang ditingkatkan. Menurutnya, masih ada banyak insinyur yang dapat menempatkan perumahan berkualitas tinggi.
“Saya akan memeriksa pengembang / kemajuan mana yang baik dan tidak, untuk memberikan peluang bagi para insinyur yang terampil, tetapi kesempatan itu tidak pernah diberikan,” kata Ara.
Dia menekankan bahwa pemerintah mengarahkan pembangunan perumahan. Ini karena fakta bahwa 75% dari pendapatan KPR dari lokasi perumahan likuiditas (FLP) atau rumah yang disponsori dari anggaran negara.
Dia ingin memastikan orang mendapatkan rumah dengan harga yang hemat biaya. Pada saat yang sama, dunia ingin orang -orang mencapai tempat tinggal yang layak.
“Kami akan melanjutkan rumah untuk orang -orang, memajukan program flyp. Tetapi, tentu saja, bagaimana tidak, seberapa baik lingkungan dibanjiri dan harus ada perlakuan adopsi,” katanya.
Pada saat itu, Ara memeriksa rumah -rumah Permaata terbesar dari Tambun Utara, Tamus. Rumah yang disponsori diserang oleh banjir.
Warga tempat tinggal menangis di negara itu tentang tarikan bodoh. Mereka mengatakan mereka bertanya kepada insinyur, tetapi mereka diabaikan.
“Banjir utama seperti awal, jalan yang buruk, dan meminta tempat -tempat umum yang memadai (masjid, masjid) dilaporkan kepada pengembang, tetapi penduduk diminta untuk membangun drainase dan fascum.
Ara meminta insinyur untuk memperbaiki stasiun air. Dia telah berjanji untuk kembali dan melihat pengembang yang dibuat oleh seorang insinyur.
“Insinyur mengatakan dia akan membuat konstruksi batu selama sekitar tiga bulan.
(PTA / DHF)