
Jakarta, CNN Indonesia –
Nikita Mirzani, melalui penasihat hukumnya, Fahmi Bachmid, membantah bahwa ia melakukan pemerasan. Dia bahkan mengklaim bahwa dia tidak tahu karakter kulit kulit Gladis, apalagi pemerasan.
Fahmi berkata, Slaza Gladis pada awalnya mencoba menghubungi Nikita. Karena dia tidak merasa akrab, Nikita meminta asistennya untuk berkomunikasi.
“Ada orang yang tiba -tiba mengenal Nikita, dia tiba -tiba meminta bantuan. Nikita tidak mau dan tunduk kepada Immail pada awal” asistennya), “kata Fahmi, Jumat (21/2) Detikhot.
“Secara logis, jika tidak ada, dia tidak bisa memberikan sesuatu, mengapa dia juga harus memberikan uang? Itu berarti dia tertarik,” tambah Fahmi.
Dari hasil komunikasi antara pembantu Nikita dan Sleza Gladi, ada negosiasi gaji. Nikita diminta untuk melakukan tes perawatan kulit yang positif.
Dari sana, serangkaian RP5 miliar muncul. Gladys menurunkan harga yang ditawarkan hingga 4 miliar rp.
Nikita memperkirakan bahwa perjanjian tersebut disetujui antara dua halaman.
“Setelah itu, saya diingatkan [Asisten Nikita] bahwa dia setahun kemudian, jadi itu dibayar lagi. Ini berarti bahwa tidak ada yang dipaksakan, tidak ada yang melemparkannya,” tidak dipatuhi. “
Sebelumnya dilaporkan, Nikita diangkat sebagai tersangka Mirzani dalam ekstensi mengancam, pada hari Kamis (2/20). Nikita bertekad dicurigai bersama dengan orang lain dengan inisial mereka.
“Memang benar bahwa Sister NM (Nikita Mirzani) dan mereka mendirikan Direktorat Polisi Metro Metro berdasarkan bukti yang cukup,” kata Metro Jaia Ada Ari Siam Komisaris Hubungan Masyarakat Indradi, Kamis (2/20).
Dalam laporannya, Cut mengatakan bahwa Nikita menyalahgunakan nama baiknya, termasuk produk perawatan kulit yang diproduksi, melalui Live Tictok.
Pada bulan November 2024. Tahun, Cut menghubungi Asisten Nikita dengan maksud untuk berhubungan.
“Kemudian korban mendapat jawaban untuk pihak yang dilaporkan. Jadi laporan tentang pihak yang dilaporkan adalah ancaman untuk berbicara dengan media sosial jika persahabatan itu tidak membawa uang, dan meminta RPA yang diminta,” kata Ada Ari.
Adapun itu, tersangka Nikita adalah tentang artikel berlapis. Pasal 27, Pasal 27, paragraf (2) dan Pasal 45, paragraf (10), hukum dengan ancaman maksimum 6 tahun penjara dilanggar.
Nikita juga didakwa dengan Pasal 368 dari KUHP yang berkaitan dengan Thramt dengan ancaman maksimum 9 tahun penjara. Akhirnya, Nikita didakwa dengan Pasal 3 dan 4 dari Undang -Undang tentang Money Wash (TPPU) dengan ancaman maksimum 20 tahun penjara.
(ASR / ASR)