
Jakarta, CNN Indonesia –
Sahmi Ahmad, seorang perwakilan dari Dewan Perwakilan Rakyat, meminta agar partai tidak dapat menghapus petugas berdasarkan aturan pembentukan (4/2).
Dasco mengatakan tuduhan itu dapat mengakibatkan petugas dari ruang tertentu yang diberlakukan dan diberlakukan lepas landas melalui pengujian yang tepat dan tepat. Dia mengatakan partai hanya diizinkan untuk menilai tindakan melalui pesanan baru.
“Jadi tidak ada yang mengatakan mereka akan menghapus ini, itu sudah ada, terlalu banyak, karena niat kami tidak seperti itu. Dasco mengatakan Kamis (6/2).
Juga, misalnya, aturan hanya dalam aturan. Menurutnya, publik dapat mencurigai bahwa pihak berwenang diselenggarakan oleh hukum.
“Jika Anda menginginkan ini secara hukum, maka ini hanyalah penguasa keteraturan,” katanya.
Sementara itu, Dasco menekankan bahwa hasil penilaian dapat dilanjutkan atau bahwa lembaga yang relevan tidak akan berlanjut. Ini karena hasil evaluasi disarankan.
“Itu juga tergantung pada apakah pemerintah akan mengikuti atau tidak nanti, jadi itu bukan keputusan kita sendiri,” kata Dasco.
Rapat Umum akan berlangsung pada hari Selasa (2 April) dan DPR akan menetapkan revisi Komisi Perumahan dan Perumahan 1 untuk 2020. Kami sepakat bahwa artikel tambahan selama revisi artikel perwakilan (TATIB), yaitu 228a.
Artikel tersebut menyatakan bahwa “DPR DPR PLEP dapat ditetapkan untuk meningkatkan fungsi pengawas dan melestarikan rumah komite. Ikuti mekanisme yang berlaku.”
Sejauh ini, rekomendasi untuk janji temu dari pihak berwenang telah diselenggarakan dalam urutan DPR berdiri di paragraf 226 (2). Mekanisme penerimaan konstitusional, harimau, pasangan KPK, beberapa lembaga atau lembaga yang memilih pejabat melalui Komando Kepolisian Nasional. (DNA/THR)