
Jakarta, CNN Indonesia –
Anguni Gunavan, presiden Koordinator Nasional Tarail Central (Korx), mengatakan bahwa di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, para guru ASN akan mengadakan serangan nasional jika pemerintah belum dibayar sejak 2020, sejauh ini, telah ia miliki belum dibayar oleh pemerintah.
“Kalau tidak, kami akan mengambil tindakan yang lebih tinggi, khususnya teman -teman dalam pemogokan nasional,” kata Agor Gunavan untuk guru ASN yang meminta pembayaran pembayaran pada hari Senin (3/2).
“Semua guru akan berhenti mengajar, memberikan layanan kepada siswa sampai pemerintah terpaksa membayar tucine kami,” tambah Angorn Gunavan.
Akibatnya, ia berharap bahwa Presiden Prabovo menderita anggaran negara di Tukin untuk semua guru yang belum dibayar sejak tahun 2020.
“Kami berharap kali ini, aksinya akan dapat menyentuh hati Presiden Prabovo sehingga Tuckin mengalokasikan untuk semua orang,” katanya.
Anguni Gunavan menjelaskan bahwa posisi Profesor Asn sekarang merupakan dilema yang sangat, sejauh ini karena kurangnya Tukin. Dia mengungkapkan bahwa banyak guru harus menemukan guru lain di daerah seperti siswa-guru.
Selain itu, ia mengatakan bahwa guru harus membeli banyak buku dan berbagai peralatan untuk mengajar dan peralatan penelitian non -komersial. Di satu sisi, dia melanjutkan, para guru juga memenuhi kebutuhan sehari -hari mereka.
“Kami akan terus berjuang untuk pemerintah sehingga Tuckin membayar tahun 2020. Dan jika, misalnya, tidak ada itikad baik kepada pemerintah, kami akan memperdalam perjalanan,” katanya.
Anguni Gunavan mengatakan bahwa partainya telah menilai bahwa pemerintah membutuhkannya dari tahun 2020, ia juga menuntut agar pemerintah menekan pasokan Tukin sesegera mungkin.
“Rapelan sebenarnya telah tiba di Kementerian Agama. Dengan demikian, Kementerian Agama dibesarkan dari 2015 hingga 2018. Dengan demikian, jika, misalnya, pemerintah mengatakan bahwa tidak ada pemerkosaan dengan tucine ini, itu adalah kesalahan besar. Karena Kementerian Bawahan menerimanya.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Camendiktis) menerbitkan surat yang kontennya menjelaskan polesemia tiang -pocureum dari pembicara ASN (Tukini).
247 / M.A / KU.01.02 / 2025 Surat bernomor ditujukan kepada Kepala Universitas Negeri di Indonesia (PTN). Surat itu ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan dan Togar Mangihut SimatePang pada 28 Januari 2025.
Surat itu menunjukkan bahwa pada tahun 2020-2024, profesor tidak dapat dibayar dalam tuk. Karena distribusi anggaran kantor pos tidak tunduk sesuai dengan proses birokrasi, yang seharusnya.
(Baby / RZR)