
Jakarta, CNN Indonesia –
Sufmi Dasco Ahmad, wakil presiden parlemen Indonesia, meminta komisi Dewan Perwakilan Rakyat untuk mengundang Kementerian Pendidikan dan Pusat Kementerian Pendidikan untuk membahas polemus tanda terima siswa baru (SNPMB).
Dasco mengatakan Komisi X menekankan Poleem, yang mengancam beberapa siswa, tidak dapat berpartisipasi dalam National Seleksi Prestasi (SNBP) untuk memasuki perguruan tinggi ini.
“Friends of Commission X juga memperhatikan hal ini.
Kami meminta agar X Commission X minggu depan akan dibahas dengan kementerian yang bersangkutan, “kata Dasco di kompleks parlemen, Jakarta, pada hari Jumat (7/2).
Selain itu, Dasco melaporkan bahwa kepemimpinan DPR juga secara tidak langsung dikendalikan oleh masalah SNPMB dengan media.
“Kami juga mendengar berita tentang media dan kami juga diamati tentang topik ini,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Komite Pemilihan Nasional (SNPMB) 2025 Eduart Wolok mengatakan bahwa hingga 76 sekolah tidak berakhir dengan database sekolah dan siswa (PDS) untuk bergabung dengan jalan pemilihan nasional setelah pencapaian (SNBP) setelah batas pengisian pada hari Rabu (5/2) 15.00 WIB pada pukul 3 sore.
Eduart menjelaskan bahwa jumlah itu lahir setelah komite SNPMB berusaha menjadi tuan rumah 373 sekolah, yang belum menyelesaikan PDS yang memperpanjang tenggat waktu.
“6 Februari 2025, 13.00 di WIB, ada 297 sekolah dari 373 sekolah dan memberi 9.438 siswa kesempatan untuk berpartisipasi dalam SNBP,” kata Eduart dalam sebuah pernyataan tertulis pada Kamis (6/6/2).
Ujung PDSS ini diperlukan sebagai prasyarat untuk mendaftarkan universitas berdasarkan Prestasi Nasional (SNBP).
(FRA/MAB)