
Yakarta, CNN Indonesia –
Amerika Serikat menyelenggarakan negosiasi dengan Rusia dan Perang Ukraina tanpa termasuk perwakilan Kyiv.
Delegasi Amerika yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri, Marco Rubio, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Riad, Arab Saudi, pada hari Selasa 18/2 pada hari Selasa.
Juru bicara Departemen Amerika Serikat Amerika Serikat, Tammy Bruce, mengatakan mereka siap bekerja dengan Rusia, termasuk masalah Ukraina. Mereka juga sepakat untuk mendirikan tim khusus untuk menyelesaikan perang di Eropa Timur.
Pertemuan itu juga merupakan titik awal keakraban negara-negara yang bersatu Rusia.
Tetapi di luar itu, pertemuan, yang tidak mengandung Ukraina, dapatkah itu menghentikan perang?
Duta Besar Amerika Serikat untuk NATO, Kurt Volker, mengatakan bahwa negosiasi Riyadh adalah langkah pertama untuk menyelesaikan konflik di Ukraina.
“Tujuan utama pertemuan di Arab Saudi adalah untuk mengambil langkah pertama dan melihat apakah mungkin untuk maju dengan Rusia untuk menghentikan perang.”
Kemudian, dia berkata: “Secara pribadi saya curiga atau setidaknya akan ada kesepakatan.”
Namun, Volker mengatakan kebakaran tinggi bisa terjadi. Namun, dia curiga akan ada kesepakatan dengan Rusia.
“Karena tujuan Rusia untuk menghilangkan Ukraina sebagai negara yang dominan,” katanya.
Volker juga mengatakan bahwa sampai sekarang Ukraina, Eropa, NATO telah berpartisipasi dalam negosiasi untuk mengakhiri perang.
Sementara itu, presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menekankan bahwa ia tidak akan mengambil negosiasi apa pun tanpa memasukkannya.
“Kami mengadakan pertemuan ganda dengan Rusia dan kami melanjutkan prosesnya, itulah yang sedang dilakukan pemerintah Trump saat ini.” Dikatakan.
Mike Waltz, Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, meminta Ukraina untuk mengungkapkan pandangannya.
“Jika Anda ingin mengundang kedua belah pihak, Anda harus berbicara dengan kedua belah pihak,” kata Waltz, dikutip oleh CBS News setelah pertemuan di Riyadh.
Waltz juga berbicara tentang panggilan telepon Trump dengan Zelensky tepat setelah berbicara dengan Putin minggu lalu.
Dia juga mengatakan bahwa Eropa harus diundang ke meja negosiasi. (BAC/Isa)