
Jakarta, CNN Indonesia –
Secara total, dua warga negara Indonesia (WNI) terperangkap dalam imigran ilegal di Amerika Serikat.
Direktur mengkonfirmasi warga negara Indonesia dan badan hukum Indonesia, Kementerian Luar Negeri di Republik Indonesia (Kementerian Luar Negeri), Judha Nugraha, bahwa keduanya tidak memiliki dokumen hukum untuk tinggal di Amerika Serikat.
“[Tidak terdaftar],” kata Judha dalam menanggapi pertanyaan fun-eastern.com, Jumat (7/2).
Dua warga negara Indonesia sebelumnya ditangkap di Amerika Serikat dalam aturan ketat pemerintah Donald Trump tentang masalah imigrasi.
Warga Indonesia ditahan di dua lokasi yang berbeda, yaitu. Atlanta dan -Yarn baru.
“Untuk kebijakan imigrasi Trump, kami dapat mengatakan bahwa informasi yang kami terima dengan 2 warga negara Indonesia yang dipegang oleh otoritas AS hingga saat ini dirilis di Kementerian Luar Negeri Indonesia pada hari Jumat.
Warga Indonesia ditangkap di Atlanta dengan inisial. Dia ditangkap pada tanggal 29 Januari.
Menurut Judha, Konsulat Indonesia di Houston telah berinteraksi dengan orang tersebut dan mengkonfirmasi bahwa warga Indonesia memiliki kesehatan yang baik. Dia juga memiliki akses ke konsul.
“Kami akan terus memantau hubungan. Sudah ada rencana tes pada 10 Februari,” kata Judha.
Pada saat yang sama, BK Capitals oleh warga negara Indonesia ditangkap di New York. Dia ditangkap pada 28 Januari ketika membuat laporan tahunan tentang masalah imigrasi di New York (ICE).
“Orang tersebut telah ada dalam daftar benjolan sejak 2009. Kemudian orang tersebut mengajukan perlindungan, tetapi tumit itu ditolak,” kata Judha.
Judha mengatakan bahwa konsulat Indonesia di New York berinteraksi dengan warga negara Indonesia dan bahwa orang tersebut disertifikasi dalam kondisi baik. Ini juga memiliki akses ke bantuan hukum.
Judha mengatakan bahwa pemerintah Indonesia sekarang memastikan bahwa warga negara Indonesia memiliki akses ke konsulat, perlakuan yang baik dan hak untuk bantuan hukum.
Dia mengatakan bahwa rekannya akan menyediakan semua proses hukum yang diciptakan oleh warga negara Indonesia ke Amerika Serikat. (BAC/Isa)