
Jakarta, cnn indonesia-
Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiaro meminta para pemimpin setempat untuk tidak menghadiri penarikan Akmil (Akmil), Magelang, dan Java Central.
Bima mengatakan 53 dari 503 peserta tidak hadir dalam pensiun ini. Enam orang memiliki informasi yang menyakitkan atau acara keluarga, dan 47 sisanya tidak punya berita. Oleh karena itu, jumlah total peserta hanya 450.
Bima mengatakan pada hari Jumat, di depan pernyataan Akmil, “Jika Anda memutuskan untuk tidak hadir dengan alasan apa pun, komisi meminta perwakilannya untuk berpartisipasi dalam serangkaian acara ini.” 2).
Jika Wakil Direktur Daerah belum dapat hadir, Menteri setempat harus dikirim ke Akmil dengan mempertimbangkan pentingnya data retret Akmil ini.
“Karena apa yang ditransmisikan di sini diperlukan untuk mencapai wilayah ini, kami harus mencapai menteri setempat, jadi kami diminta untuk mengirimkannya ke menteri setempat. Ya. Ya.
Namun Bima mengatakan para pemimpin lokal yang absen dari penarikan harus berpartisipasi dalam gelombang berikutnya. Dengan kata lain, dengan Pengadilan Konstitusi (MK) terkait dengan hasil pemilihan 2024, dengan kandidat pemimpin lokal.
“Gelombang berikutnya harus bergabung.
Sebelumnya, beberapa kepala area non -virtual muncul di kelompok peserta Retret Akmil. Ini termasuk pasar Hasto Wardoyo dari Gubernur DKI, Pramono Anng, Gubernur Bali, Wayan Koster dan Yogyakarta. Ketiganya adalah gambar PDIP.
Ketidakhadirannya berpendapat bahwa ia dikaitkan dengan instruksi Presiden PDIP dari Megawati Soekarnoputri.
Megawati sebelumnya menginstruksikan manajer lokal partainya untuk menunda partisipasi dalam agenda yang dicela yang akan diadakan pada 21-28 Februari 2025.
Megawati mengirim pedoman setelah menangkap Hasto Kristiyanto PDIP Sekretaris -General pada hari Kamis (2/20). Surat PDIP DPP No. 7294/IN/DPP/II 2025 Ditandatangani oleh Mega dari 20 Februari 2025.
“Saya diperintahkan oleh manajer lokal PDIP untuk menunda perjalanan untuk ditarik dari 21 hingga 28 Februari 2025,” katanya.
“Dia pergi ke Lanci dan menghentikan lebih banyak instruksi presiden.” (Isn/isn/thr)