
Jakarta, CNN Indonesia –
Kantor pengacara umum (sebelumnya) menyatakan bahwa nilai akhir kerugian finansial di negara tersebut dalam kasus korupsi dengan mengambil Tom Lembong Sugar mencapai Rp578 miliar.
Direktur Jenderal Jaksa Penuntut Bar Abdul Kohar mengatakan nilai kerugian itu dilakukan dari keputusan audit yang dilakukan oleh Badan Keuangan dan Pengembangan (CPC).
“Ini adalah kerugian final, nyata atau aktual berdasarkan keputusan kerugian finansial di negara yang terdaftar oleh CPP adalah Rp578.105.411.622,” kata konferensi pers pada hari Senin (1/20) pada hari Senin.
Abdul menjelaskan bahwa nilai kerugian meningkat dari Rp400 miliar sebelumnya. Dia mengatakan penambahan dipenuhi oleh BPK setelah penyelidik dalam kasus ini menghadirkan total 9 sektor swasta baru.
“Bersama dengan pengembangan dan terus memperbarui penyelidik dan perhitungan CPC setelah menentukan dugaan perusahaan, mereka memasuki lebih dari Rp400 miliar,” katanya.
Sebelumnya mantan menteri dagang Tom Lembong dan mantan direktur PT Indonesia (PPI) dengan inisiatif CS sebagai tersangka dalam korupsi gula gula.
Tom Lembong dianggap menyalahgunakan kekuasaannya sebagai Menteri Perdagangan dengan menerbitkan Persetujuan Impor (PI) di bawah gula tanah dan stabilisasi harga gula nasional.
Tom Lembong juga dicurigai mengambil tindakan terhadap hukum dengan mengeluarkan persetujuan gula kristal mentah (GKM) yang diimpor ke sisi kristal putih (GKP) sisi yang tidak sah.
Dalam hal ini, penuntutan umum mengatakan bahwa nilai kehilangan tanah adalah karena impor importir gula, yang tidak sesuai dengan undang -undang yang ditentukan oleh Rp400 miliar Rp400 miliar.
Baru -baru ini, kantor untuk seorang pengacara telah menetapkan sembilan tersangka perusahaan swasta yang ditunjuk untuk pemrosesan GKM ke Kementerian Perdagangan GKP.
(DAL / TFK)