
Yakarta, CNN Indonesia –
Pertemuan pleno DPR secara resmi meninjau DPR nomor 1 tahun 2020 tentang aturan.
Vicepeaker Dewan Perwakilan Rakyat Kadir, yang memimpin pertemuan pleno, mengkonfirmasi keputusan ini setelah meminta anggota dewan untuk hadir.
“Kami tiba di faksi untuk memungkinkan hasil diskusi tentang peninjauan Peraturan DPR No. 1 tahun 2020 tentang aturan, dapatkah disetujui?” Subjakes bertanya.
“Saya setuju,” jawab anggota DPR secara serempak.
Tinjauan pesanan ini disepakati pada pertemuan legislatif DPR (BALEG) pada 3 Februari 2025.
Aturan baru ini memungkinkan DPR untuk mengevaluasi petugas yang ditentukan oleh hasil bukti yang sesuai dan sesuai (tes yang sesuai dan sesuai).
Wakil Presiden DPR Baleg Sturman Panjaitan menjelaskan bahwa ketentuan tersebut tersedia untuk menambahkan Pasal 228A dari Peraturan.
Pasal 228a, paragraf (1) mengatakan, untuk meningkatkan fungsi pengawasan dan menghormati kehormatan DPR atas DPR tentang hasil diskusi tentang komisi yang disebutkan dalam Pasal 227 paragraf (2), DPR dapat melakukan evaluasi berkala dari kandidat yang ditentukan dalam pertemuan pleno DPR.
Selama masa ini, Parlemen telah berwenang untuk menyetujui para pemimpin Institut Eksekutif untuk Hakim. Pemimpin KPK dan Mahkamah Konstitusi adalah dua dari mereka. Ketentuan ini tersedia dalam Pasal 226 paragraf (2).
(TSA/RZR)