
Yakarta, CNN Indonesia –
Seorang Muslim yang baik harus selalu menyesali kesalahan yang dilakukan. Tetapi bagaimana pertumbuhan yang diperoleh oleh Allat SWT?
Tobat sendiri berarti kembali ke Allah SWT setelah tenggelam ke dalam dosa setelah kembali ke jalan yang benar.
Dalam satu fragmen Coran, Surah al-Baqarah, dalam ayat 222, telah dinyatakan bahwa Allah SWT menyukai mereka yang terluka.
“Setiap orang melakukan kesalahan. Nabi pernah mengatakan bahwa setiap orang melakukan kesalahan, pria terbaik yang melakukan kesalahan adalah orang yang menyesali Tuhan,” kata Ustaz Hilman Fauzi dalam program kejayaan Ramadhan CNN Indonesia.
Karena itu, Hilman melanjutkan, tidak pernah menyerahkan pengampunan Allah SWT. Alasan untuk ini adalah bahwa Tuhan akan mencintai orang yang menyesal, tidak peduli seberapa besar dosa yang dilakukan.
“Anda percaya, penyesalan Tuhan lebih besar dari yang lainnya,” tambah Hilman.
Tapi pertanyaannya adalah, bagaimana Allah SWT menerima pertobatan?
Yang pertama adalah reproduksi iStigfar yang pertobatan tampaknya serius di hadapan Allah SWT.
“ISTIGFAR menyapu doa, pembersihan hati, membawa kita lebih dekat ke Allah SWT,” kata Hilman.
Setelah masuk, Muslim yang menyesal harus menyesali dosa. Hilman memberi salah satu dari mereka dalam seruan pertobatan.
“Jika kamu ingat dosa, menangis. Maka di antara air mata yang dicintai Tuhan, air mata yang menangis karena dia ingat dosa,” kata Hilman.
Setelah konversi, langkah selanjutnya adalah menghentikan dosa. Seseorang yang menyesal seharusnya tidak lagi tenggelam ke kedalaman yang sama.
Di bawah Anda berjanji untuk menghabiskan hari Anda dengan pekerjaan yang baik atau menjadi orang yang lebih baik di masa depan.
“Ini adalah kunci kebahagiaan, yang sangat penting. Setelah tenggelam untuk berbuat dosa, dia menyesalinya dan menjanjikannya dan melanjutkan perjalanan ke Allah,” kata Hilman.
(ASR/ASR)