
Jakarta, CNN Indonesia –
Jumlah minyak bahan bakar (BBM) untuk pejabat Kementerian Industri (Kemenperin) dihapus setelah anggaran Kementerian terputus 43,3 persen.
Sekretaris Kementerian Industri Echo Cahyanto mengatakan pejabat Eselon I dan II belum menerima tunjangan bensin.
“Kami tidak menyediakan pejabat I dan II untuk distribusi gas,” kata Detikfinance di kantornya, Jakarta Selatan, pada hari Kamis (6/2).
Presiden Prabewo Subianto memotong APBN 2025 dengan mengurangi kementerian/alokasi kelembagaan untuk pemerintah provinsi. Penghematan telah ditingkatkan dalam produksi No. Perintah Presiden No. 1 pada tahun 2025 tentang efisiensi biaya dalam implementasi APBN dan APBD 2025.
Bekas kementerian dalam anggaran industri RP2.5 triliun memberikan 43,3 persen untuk sisa triliun RP1.1 tahun ini.
Echo mengatakan partainya melakukan berbagai penghematan dalam berbagai aspek county. Selain koefisien formal penghapusan formal, efisiensi lainnya termasuk penggunaan listrik, air dalam layanan internal dan eksternal.
Untuk menghemat biaya listrik dan air, Kementerian Industri digunakan untuk bekerja di luar kantor atau bekerja dari mana saja (WFA). Menurut perhitungan internal, WFA akan sangat penting untuk mengurangi biaya listrik dan air.
“Kami berpikir bahwa semua orang di depan lift mengambil kunci lift adalah RPG.
“Bahkan di perangkat elektronik luar ruang perlu langsung untuk tugas -tugas seperti laptop, komputer, printer dan sisanya adalah 500 kg watt yang kita butuhkan untuk pengoperasian bangunan ini,” tambahnya.
Namun, ia menolak peralatan penghapusan ekonomi untuk mengambil pekerja. Dia juga memastikan bahwa anggaran layanan tidak boleh terganggu.
“Kami memprioritaskan bahwa layanan tidak boleh dikurangi. 100 persen layanan terus berjalan, jadi kami mengurangi kegiatan kantor,” pungkasnya.
(PTA/SFR)