
Kupung, CNN Indonesia –
Bos Polisi Polisi Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Smisaatma menangkap markas polisi. Menurut informasi Fajar APPB, itu tidak hanya terlibat dalam obat -obatan seksual, tetapi juga pirang dan pornografi.
Direktur Majelis Umum East Nusggar (NTT). Daniel Tahinan Manang Silitonga mengatakan direktur polisi Ngada aman untuk markas polisi. Tetapi Daniel tidak dapat mengkonfirmasi bahwa ia terus berpartisipasi pada hari Jumat AKBP dan penyakit narkoba.
Menurut kata -kata Daniel, seseorang yang menyangkut seseorang masih tampil dengan fase polisi.
Setelah markas polisi NTT, “diperiksa di markas kepolisian nasional, kami tidak akan memeriksa markas markas besar kepolisian nasional.”
Sebelum itu, ia adalah kepala polisi Ngada, yang mengubah Komisaris Umum Fajar Widyadh Lukman Smisaatma, dilemparkan ke sebuah hotel di Kupang untuk tuduhan narkoba yang merupakan obat.
Setelah mereka menjadi kepala polisi Ngad, mereka segera dibawa ke Jakarta untuk memeriksa kursi polisi.
Kepala Polisi NTT, bos polisi NTA Chandra, mengatakan dia tidak menerima penangkapan terperinci dan kursi tradisional utama di markas polisi nasional.
Henry belum menandatangani polisi AKBP Police AKBP Fajarar yang ditandatangani, sementara diasuransikan dengan kelompok gabungan. Kompolnas dimulai
Presiden Kompolnas Buds Gunawan mengatakan peradangannya harus mengendalikan resolusi narkoba, yang seharusnya mengandung bahan, AKBP Fajar Widryardma Lukman.
Bnn, Jakarta, Jakarta, mengatakan: “Dalam kasus persidangan kasus Ngada, silakan tinggalkan Courtas dan mengirimkannya secara langsung.”
Menteri Politik dan Keamanan menyebutkan hukuman hukum yang melampaui hukum besar.
“Kami menekankan bahwa dalam hukum kami, itu tidak berbeda, di mana seseorang telah berkontribusi pada hukuman ekstrem, jika tidak hukum dan perilaku dan perilaku dalam konteks mereka, baik polisi atau TNA.”
(Dal / Elly / Yoa)