
Jakarta, CNN Indonesia –
Kerusakan dapat menyebabkan kerusakan ekonomi akibat banjir. Selain ekonomi, mobil yang digunakan dalam banjir juga dapat menyebabkan penjualan kendaraan yang terkena dampak pasar di pasar.
Jeffrey Andika, CEO perusahaan yang menyediakan penggunaan layanan inspeksi mobil, menjelaskan bahwa harga jual mobil yang digunakan dibandingkan dengan dampak air tidak kurang dari 50% di pasar.
“Harganya pasti akan turun. Jika mobil terjebak di langit -langit atau semua kamar, itu bisa terlalu jauh. Ya, karena mobilnya sulit untuk kembali normal,” kata Jeffrey.
Menurutnya, mobil itu kewalahan dalam air untuk menutupi atap, tentu saja tidak dikembalikan normal karena perbaikan lebih sulit dan biayanya.
“Jadi itu tergantung pada mobil dan pembaruan.”
Ketika digunakan oleh WTC Manga Dua Mobil Exchange, Hargento Kosasih menilai bahwa biaya banjir mobil bekas dapat turun 10%, mengurangi biaya mobil bekas.
“Pasarnya buruk, harganya sekarang turun secara otomatis.
“Misalnya, biaya Avnza 2018 adalah yang termudah, sekarang sekitar 150 juta PR, tetapi karena pasar dapat berkurang seperti harga ini. Lalu, ia dibanjiri, sekali lagi, 15 hingga 20 juta hingga 20 juta,” katanya lagi.
Hargento mengatakan pengurangan nilai mobil bekas adalah normal, meskipun pemiliknya mencoba untuk meningkat.
“Ya, apa yang kamu inginkan. Nama banjir mobil bekas pasti dinonaktifkan. Itu bisa diproduksi, tetapi hasilnya tentu saja bukan 100%. Dealer resmi jika mekaniknya tidak baik.
Hargento menambahkan bahwa nilai banjir yang digunakan bisa lebih tinggi pada jenis premium. Dia memperkirakan bahwa harga penjualan mobil premium yang cukup dalam banjir dapat dikurangi dari 20 menjadi 30%.
“Ingat, semakin mewah biayanya, semakin rendah biayanya. Misalnya, mobil Porsche, terutama Ferrari. Ini seperti pemilik Lamborghini yang mobilnya banjir jika bukan asuransi atau menangis,” katanya.
Orang disarankan untuk tidak membeli mobil yang digunakan. Oleh karena itu, ketika memilih mobil yang digunakan, pembeli potensial harus lebih berhati -hati jika mereka tidak mentolerir kerusakan saat menggunakan. Hati -hati sebelum membeli pedang agar tidak tertipu.
“Pada akhirnya, itu akan terganggu. Misalnya, perangkat elektronik tidak tahu nanti. Oke sekarang, itu bisa rusak,” kata Jeffrey.
(Mik / ryh)