
Jakarta, CNN Indonesia –
Bogor memilih Bupati, Rudy Susmanto, mengatakan bahwa ia akan menyiapkan langkah -langkah spesifik untuk membagi wilayah regional otonomi (CDOB) dan Bogor Timur.
Rudy mengatakan bahwa salah satu bentuk serius keseriusan menyiapkan anggaran untuk pembangunan CDOB Bogor Barat dan kantor sementara Bogor Timur.
“Tahapan pembangunan secara bertahap dapat dari tahun 2025 hingga 2029, mengadaptasi kemampuan keuangan regional,” kata Rudy di Cibinong, Bogor Regency, Jawa Barat, Selasa (18/2).
Dia menjelaskan bahwa Bogor Barat CDOB dan Bogor Timur adalah salah satu visi dan misi Ruda Susmanto-Aade Ruda di Bogor Pilbup dalam pemilihan lokal simultan pada tahun 2024.
Rudy mengungkapkan bahwa kebijakan CDOB adalah otoritas pemerintah pusat. Jadi, setelah menarik CDOB moraratorium, dua bidang divisi dapat siap dalam infrastruktur.
“Kami tidak ingin wilayah persiapan untuk otonomi baru Bogor Barat dan Timur menjadi produk politik. Tetapi harus ada realisasi, langkah -langkah spesifik dari Kabupaten Pemerintah Bogor, terutama Pemerintah (Bupati Bogor), “kata Rudy.
Meskipun demikian, pesta Anda pertama -tama akan menyiapkan rencana (rencana) dan proyek utama (rencana utama) untuk kedua CDOB sebelum anggaran di Bogor Regency APBD ditinggalkan.
“Tapi sebelum menyeberang, pertama -tama mengatur Rencana Master dan Bogor Timur,” kata Rudy.
Kepala Bogor Regional Regional Revenue Management Regency (Bappenda) Bogor, Andri Hadian mengungkapkan, berdasarkan potensi pendapatan regional, East Bogor CDOB tampaknya lebih siap.
Kabupaten Bogor Bappenda pemberitahuan, dari 7 sub -di Bogor Timur, ia menghasilkan lebih dari 667 miliar Republik Polandia, hanya dari pajak pada tahun 2024.
Sementara Bogor Barat, dengan area yang relatif lebih besar di daerah tersebut dengan 14 sub -distrik, hanya menghasilkan sekitar 235 miliar Republik Polandia pada tahun 2024 dari sektor pajak.
“Dalam kasus kontribusi terhadap pendapatan asli Bogor Regency (PAD) pada tahun 2024, tujuh sub -sofa di sebelah timur Bogor memiliki kontribusi 24,29 %. Sementara Bogor Barat adalah 8,58 %, “kata Andri.
Dia menjelaskan bahwa catatan itu berasal dari awal pajak atas perhotelan, makanan dan minuman, pajak air tanah, PBB P2, untuk pajak mineral dan berbatu.
(Kid/Antara)