
Jakarta, CNN Indonesia –
Penyebaran kebakaran hutan di Jepang membunuh satu orang dan 4.000 penduduk lainnya dievakuasi di tempat yang aman.
Ini adalah kebakaran terburuk di Jepang dalam setengah abad. AFP mengutip uap asap di kawasan hutan di utara kota Ofunato.
Kebakaran hutan terjadi setelah serangan musim panas Jepang, dengan rekor terpanas tahun lalu. Perubahan iklim dapat menyebabkan peningkatan suhu global.
Menurut pernyataan dari Kementerian Kebakaran dan Bencana Jepang, 2.600 hektar adalah kawasan hutan yang terbakar. Daerah ini lebih dari tujuh kali lebih banyak dari area Taman Centrap di New York.
Ini menjadikannya kebakaran hutan terbesar di Jepang sejak tahun 1975. Pada waktu itu, 2.700 hektar hutan dibakar di Kushiro, pulau utara utara.
Kali ini, kebakaran hutan diperkirakan akan merusak setidaknya 80 bangunan pada hari Minggu, tetapi angka -angka akan dirinci lagi.
Helikopter dan petugas pemadam kebakaran militer masih berusaha membakar area saat itu, tetapi api masih menyebar.
“Jangan khawatir tentang menyebarkan api di daerah perkotaan (diketahui). Kami akan melakukan yang terbaik,” kata seorang pejabat otoritas setempat.
Sejak Kamis lalu, pemerintah Jepang telah memobilisasi 2.000 petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api.
AFP melaporkan bahwa Damkar dari 14 wilayah Jepang, termasuk Tokyo, diminta untuk membantu menembak di dekat kota Nestonato.
Pemadaman listrik dilakukan dengan bantuan 16 helikopter, salah satunya dikirim oleh tentara.
Sejak Kamis, kebakaran berapi -api telah terjadi di dekat kota Onato, Jepang. Api membakar sekitar 2.100 hektar tanah dan diperkirakan akan merusak 84 bangunan pada hari Minggu (2/3).
Sekitar 2.000 penduduk diminta untuk mengevakuasi daerah itu. Meskipun lebih dari 1.200 orang dievakuasi di tempat penampungan.
Api meledak ketika Ogom hanya menerima hujan 2,5 mm pada bulan Februari. Ini adalah catatan terendah sejak 1967 hingga 4,4 mm curah hujan. Curah hujan rata -rata itu sendiri adalah 41 mm. (BAC)