
Jakarta, CNN Indonesia –
Ratusan “Pembayaran Gelap Indonesia, Bayar, Dibayar oleh Area Pud Sukhani di wilayah Kakarta.
Tikus memiliki semua pakaian -black yang dikumpulkan di 14.00 WIB. Mereka yang memiliki lagu dari lagu Suacani pukul 2 siang.
“Ingin membuat sim, bayar polisi!” Peking banyak program dan patung kuda, di pusat Jakarta, Jumat (21/2/2).
“Ingin menjadi petugas polisi, membayar polisi!” Hubungkan ukuran merayakan Indonesia.
Hutang Song, Pay, Pay ‘Sung masih di sesi dekat Merrika sederhana, pusat Jakarta.
Beberapa kegelapan Indonesia saat ini, ada orang yang menggunakan identitas jangka panjang dalam gambar Wikini Merteka di depan Monas.
Untuk informasi, lagu ‘pembayaran’ dari Surakan adalah penyakit karena memiliki lirik tentang membayar polisi untuk menciptakan banyak pekerjaan. Untuk lagu -lagu ini yang biasanya muncul di tingkat musik, kemudian Sukane memiliki musik dari platform yang berbeda dan meminta maaf kepada negara ini.
Ini disebut kemarahan publik dan tuntutan dan kapten yang menarik untuk mempromosikan permintaan.
Namun, pada hari Jumat pagi, kelas kelas kelas kelas kelas kelas kelas untuk menyimpan catatan video permintaan.
Sigit setuju bahwa dia tidak punya masalah dengan kritik doktrin, tetapi menduga bahwa mereka salah paham.
“Tidak masalah. Mungkin itu diterjemahkan Jumat pagi.
Polisi Nasional bukan anti -kemasyhuran, seperti pintu masuk untuk penelitian, dan berharap kritik, tentu saja kita akan menjadi Lavo dan yang penting, ”tambahnya.
Sementara itu ada sekelompok empat kelompok utama yang fokus pada pelepasan Indonesia saat ini.
Pertama, Pemerintah untuk Proyek Proyek: Bill dan orang -orang bodoh, orang -orang menyimpan uang.
Kedua, sebagai terjemahan TNI, terjemahan hukum TNI, keputusan hukum kota, Dpprala berdiri dan memerintahkan hukum pengacara. Ketiga, dana menghasilkan uang yang menghasilkan model (MBG), dan kebijakan menghapus barang -barang lainnya.
Item lain yang diperlukan di dada keempat adalah membatalkan kebijakan masalah. Ini termasuk mengatasi sebagian besar TNI / PLRRI, penentu 1 karakter 2025, penggunaan APBN untuk pusat, pengembangan MNDMAN.
INDOSCES LAMA ini berlanjut setidaknya minggu lalu. Siswa AKWụKWọ Dara Ada, Gụnyre ndị So Na Bem Si, Pasteka Marathon Katọrọ Prabowno-Gibran Raka Raka Raka Raka Raka Raka Raka Raka Raka Raka Raka Raka Raka Raka Raka Raka.
Hari ini selain Jakarta, kesamaan serupa telah terjadi di negara -negara lain seperti Yogyakarta, dan Masar.
(Bebe / SKT)