
Jakarta, cnn indonesia-
Dewan Perwakilan Rakyat XII datang ke Pompa Gas Pertama dan Shell di Cibubur of Depok pada hari Kamis (27/2). Tujuannya adalah untuk mengambil sampel bahan bakar dengan tuduhan korupsi sebagai akibat dari pencampuran.
Wakil jubah Komite XII Bambang Haryadi mengatakan bahwa sampel dari dua pompa bensin akan segera diuji di laboratorium Departemen Sumber Daya Energi dan Mineral Lemigas Lemigas Pusat Menara Minyak dan Gas. Hasilnya diterbitkan oleh Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
“Besok, pagi (hasil tes laboratorium). Saya harap malam ini akan selesai (proses pengujian laboratorium).
Menurut Bambang, jika hasil sampel menemukan minyak yang tidak sesuai dengan standar, pompa bensin akan segera mendapatkan sanksi sesuai dengan aturan RUU tersebut. Hal paling sulit berhenti bekerja.
“Ya, ada aturan jika harus dihentikan sesuai dengan sanksi dan tidak sesuai dengan standar. Ada aturan.”
Tuduhan korupsi minyak telah diungkapkan.
Kantor Jaksa Agung telah mencalonkan sembilan tersangka untuk kontrak untuk kemudi minyak impor selama 2018-2023, yang dilakukan oleh enam pejabat pertamina, salah satunya adalah ketua PT Pertamina Patra Niaga Riva Sahaan, dan tiga di sektor swasta.
Dalam hal ini, Riva diduga bohong ketika mengimpor minyak Ron 90, yang sebenarnya dicatat sebagai Ron 92.
Harli Sirregar, seorang pengacara, menekankan bahwa perkiraan hilangnya Pasal RP193.7 hanya pada tahun 2023. Ada kemungkinan bahwa mode serupa untuk membahayakan negara selama tahun 2018-2022, tetapi yang lalu masih akan dikonfirmasi.
(8/ldy)