
Jakarta, CNN Indonesia –
Pemerintah merancang aturan baru tentang rencana makan bergizi gratis (MBG) untuk memastikan koordinasi yang lebih efisien antara kementerian dan lembaga.
Menteri Seragam Zonkifli Hasan Alias Zulhas Departemen Makanan menyatakan bahwa peraturan tersebut akan disiapkan untuk mengelola peran masing -masing pihak dalam implementasi rencana skala besar ini.
“Kami baru saja menjadi pertemuan koordinasi sehubungan dengan makanan bergizi gratis. Persiapannya hampir dua bulan yang lalu, diperkirakan March akan diadakan. Mungkin anggaran RP1-RP2 triliun diserap,” katanya pada konferensi pers tentang Kementerian Koordinasi).
Menurutnya, program MBG membutuhkan rantai yang matang karena ruang lingkupnya luas dan kebutuhan makanan masing -masing area berbeda.
“Di Java, tentu akan berbeda dari Sumatra. Sumatra tentu juga akan berbeda dari Indonesia Timur. Itulah sebabnya kita membutuhkan persiapan dan pasokan bahannya,” tambahnya.
Selain itu, ia menekankan bahwa rencana itu adalah untuk banyak pihak, termasuk kota, kementerian terkait dan perdagangan dan sektor transportasi. Oleh karena itu, ia melanjutkan, aturan khusus harus disiapkan untuk memastikan koordinasi dan implementasi yang lancar.
“Diharapkan bahwa pemerintah distrik, kementerian yang relevan, tentu saja tidak bisa menjadi Badan Nutrisi Nasional (BGN).
Peraturan tersebut akan dirumuskan dalam bentuk pengajaran presiden (dalam) atau presiden Prespres.
“Itulah sebabnya kita membutuhkan satu aturan sebelumnya, yang akan dirumuskan nanti. Nantinya dalam bentuk presiden atau pers, sehingga semua pihak dapat memenuhi tugas mereka seperti yang dikelola,” kata Zulhas.
Selain itu, ia juga menekankan potensi dampak lingkungan dari program ini. Ini adalah diskusi tentang ukuran distribusi makanan, yang akan diberikan 82,9 juta penerima manfaat.
“Tentu saja juga akan ada masalah lingkungan. Oleh karena itu, itu harus dipersiapkan dengan baik pada saat yang sama, sehingga konsekuensi dari lingkungan tidak terjadi, “katanya lebih jauh.
(AGT/DEL)