
Yakarta, CNN Indonesia –
Perusahaan yang memiliki produk minuman manis, PT Platinum Wahab Nusantara TBK (TGUK), hanya memiliki 78 poin penjualan saat ini. Bahkan, minuman itu viral dan populer di kalangan orang dalam beberapa tahun terakhir.
Dokumen Penyebaran Informasi TGUK diusulkan untuk menjelaskan pengurangan jumlah titik penjualan. TGUK juga menjelaskan bahwa saat ini hanya ada 78 poin penjualan, termasuk jalan keluar di Amerika Serikat dan keluar di Australia.
TGUK juga melampirkan daftar 44 poin penjualan yang ditutup pada 10 Juli 2023-22, 2024. Mereka juga mengungkapkan penyebab penutupan.
“Pengurangan latar belakang dalam jumlah titik penjualan 1. Kondisi pasar di mana dinamika pasar menekan grup rata -rata terendah yang merupakan target target target,” tulis Tguk dalam dokumen yang diterbitkan pada hari Kamis (6/2).
Alasan lain untuk penutupan output adalah daya beli orang -orang yang menurun dalam tiga kuartal pertama tahun 2024. Selain itu, Tguk juga menyatakan bahwa penjualan poin penjualan tidak dapat menutupi biaya operasional perusahaan.
Dokumen tersebut menyatakan bahwa Tguk memiliki 145 poin penjualan selama proposal awal saham, pada 10 Juli 2023. Kemudian, titik penjualannya menyentuh 35 poin penjualan selama radiasi publik.
Penutupan titik penjualan juga memengaruhi keuangan perusahaan. Tuk telah menderita miliaran Rs dari insiden itu.
“Beban lain dari 4.600 juta rp yang terdaftar oleh perusahaan adalah hilangnya perusahaan melalui penutupan toko,” Tuk menjelaskan.
Penutupan output juga menyebabkan penurunan pekerjaan. TGUK mengakui bahwa beban pembayaran personel menurun menjadi 1,2 miliar rubel atau sekitar 11 persen karena penutupan pintu keluar.
Dokumen TGUK juga bertanya tentang langkah -langkah untuk merekam keuntungan. Karena mereka menempatkan saldo kerugian untuk 30 September 2024.
“Maksimalkan toko potensial dan sebuah pulau (kabin), yang dibuka di beberapa area publik, horeka, saluran pelatihan, serta TGUK yang dimaksimalkan, yang ada di luar negeri Australia dan Amerika, menjadi waralaba dan nol atau es krim, kecuali bahwa ia berfokus pada B2B.
(SFR/SFR)