
Jakarta, CNN Indonesia –
Pemerintah melakukan berbagai kerja sama strategis pemegang saham. Ini adalah jenis upaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%.
Sesuai dengan sentimen ini, Menteri Ekonomi Elangga Hardrto menerima pada hari Rabu (5/2) kunjungan ke Uni Eropa melalui perwakilan Uni Eropa – ASEAN kepentingan bisnis (UE -ABC).
Pertemuan tersebut membahas suasana pandangan kebijakan ekonomi Indonesia 225 dan Uni Eropa di Uni Eropa Indonesia.
Pertemuan ini juga membahas proses penerimaan Indonesia ke OECD, politisi ekspor dan impor, serta TKDN Indonesia, sektor kesehatan dan farmasi, meningkatkan daya saing ekonomi, ekonomi digital dan rantai pemasok dan penawaran industri lokal.
Pada kesempatan ini, Janes menyatakan Rabbert, presiden Dewan Bisnis Uni Eropa (EU-ABC), optimisme tentang pemerintah baru yang dipimpin oleh Presiden Prabovo Subiot, yang dianggap sebagai tujuan tinggi promosi pembangunan ekonomi.
“Kami melihat komitmen yang kuat terhadap komitmen kuat pemerintah Indonesia untuk menciptakan lingkungan investasi yang lebih menguntungkan, yang jelas merupakan harapan bersama untuk mendukung investor ke dalam transformasi keuangan,” kata Jens Rabert.
Optimisme ini tercermin dalam sejumlah besar perwakilan yang menghadiri pertemuan ini, yaitu sekitar 3 perwakilan Camele juga hadir di Indonesia, di mana 49 organisasi komersial terkemuka di Eropa.
“Jumlah ini adalah yang terbesar selama sepuluh tahun yang memiliki kepercayaan tinggi pada komunitas profesional Eropa sebagai mitra keuangan strategis di Indonesia,” kata Jens Rabert.
Pada kesempatan ini, Menko Erlanga mengatakan Indonesia pada dasarnya berusaha menciptakan investasi baru dan meningkatkan lingkungan investasi.
Menoco Aerlanga juga menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,53% (CTC) tahun lalu, yang mencerminkan kepercayaan tinggi pemerintah baru di bawah kepemimpinan prabovo SUBIENT tentang potensi pertumbuhan ekonomi berdasarkan pangkalan.
Dalam hal ini, banyak paket keuangan strategis diluncurkan pada 100 hari kerja pemerintah Praban-Gibran untuk mempercepat perubahan ekonomi nasional.
Pertemuan tersebut juga mengatakan bahwa Indonesia dan Uni Eropa adalah mitra bisnis strategis yang meningkat (1-3) dalam (2-3) dan meningkat pada tahun sebelumnya (1-3), dibandingkan dengan 47,7% (PMA) pada tahun sebelumnya.
Pemerintah Indonesia telah menciptakan lingkungan investasi yang lebih menguntungkan, terutama dalam barang keuangan dan industri khusus, kata Menco Erlongga, anggota EU-ABC.
“Lisensi dan perangkat yang diperlukan tersedia sehingga seniman bisnis dapat diselesaikan dan dikembangkan segera,” kata Aerlanga.
“Selain liburan pajak dan tunjangan pajak, peralatan keuangan tersedia 300% dosis super untuk makanan, farmasi, kosmetik, peralatan medis dan bidang lain untuk kegiatan penelitian dan pengembangan,” kata Elanga.
Sebagai tanggapan, delegasi Uni Eropa-ABC menghargai peran strategis Indonesia di dunia internasional dan menghargai lingkungan investasi yang baik di Indonesia dalam pengembangan di masa depan.
Di sisi lain, perwakilan UE-ABC mendukung upaya untuk mempercepat penyelesaian Perjanjian Kemitraan Keuangan Konsensual Indonesia-UE (IEU-CEPA) (IEU-CEPA) kerja sama bisnis, investasi dan peningkatan dalam industri kedua belah pihak.
Negosiasi yang berlangsung sembilan tahun pada kuartal pertama 225 akan segera selesai, sehingga pertumbuhan ekonomi nyata Indonesia dan Uni Eropa akan meningkat.
“Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menyelesaikan negosiasi IU-CEPA pada kuartal pertama tahun ini,” kata Aerlanga.
Pada kesempatan itu, juga hadir bahwa koordinasi terperinci dan koordinasi kerja sama Kementerian Ekonomi, mengoordinasikan Kementerian Ekonomi dan koordinasi ekonomi digital.
Selanjutnya, Menteri Koordinasi Khusus Ekonomi Reden Pardade dan Raza Yamora Sirgar, perwakilan Dukungan dan Ikon Zulcarnan, Ikasan Jhulcarnan, Asisten Wakil Presiden Ikeko Herjanto dan Asisten Wakil Presiden.
Selain itu, perwakilan ahli Eropa yang beroperasi di wilayah Indonesia dan Asia termasuk Airbus, BASF, Bosch, Philip Morris International, Coca Cola Company dan banyak investor terkemuka lainnya. (Inhy)